Mataram, IDN Times - Aksi seorang emak-emak yang membonceng 4 anak sekolah dasar (SD) di kawasan Mandalika viral di media sosial. Aksi emak-emak tersebut diabadikan Pembalap MotoGP dari Tim Aprillia Racing, Aleix Espargaro diakun twitternya @AleixEspargaro.
Unggahan Aleix tersebut direspons oleh akun Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) lewat akun twitter @Kemenparekraf. Aleix Espargaro mengunggah empat foto, salah satunya foto emak-emak yang membonceng empat anak SD.
Akun Kemenparekraf mengingatkan Aleix Espargaro supaya jangan mencoba aksi yang dilakukan emak-emak yang membonceng 4 anak SD di atas motor.
"Nikmatilah Lombok, Aleix! Catatan : Aksi di foto ketiga dilakukan oleh para profesional. Tolong jangan coba ini di #MandalikaTest," tulis akun Kemenparekraf dengan emoticon tertawa.
Pembalap MotoGP dari Tim Aprillia Racing Aleix Espargaro memposting empat foto di akun twitternya. Foto pertama, Espargaro duduk di sebuah ayunan pinggir pantai kawasan Mandalika.
Kemudian di foto kedua, ia sedang mengendarai sepeda keliling kawasan Mandalika. Selanjutnya foto ketiga, seorang emak-emak membonceng 4 anak SD menggunakan sepeda motor. Dan foto keempat, ia mengunggah 4 anak SD berpakaian seragam merah putih dan menggunakan tas ransel sedang berjalan dari belakang.
"Selamat pagi Indonesia! Mencari tahu soal Lombok. Sungguh pulau yang indah, liar dan alami! #Indonesia," tulis Espargaro di akun twitternya.
Komandan Lapangan Persiapan MotoGP Mandalika, Hadi Tjahjanto mengungkapkan tes PCR yang dilakukan kepada semua kru dan pembalap MotoGP menunjukkan hasil hasil negatif COVID-19. Sehingga kru dan tim balap beraktivitas di area paddock Sirkuit Mandalika, Rabu (9/2/2022).
Sebanyak 560 kru dan pembalap MotoGP tiba di Lombok, Senin (7/2/2022) lalu. Semua kru dan pembalap MotoGP yang akan melaksanakan tes pramusim 11 - 13 Februari diterapkan sistem bubble.
Hadi menjelaskan sistem bubble dilaksanakan di hotel-hotel dengan parameter sesuai dengan batas hotel itu sendiri. Misalnya kru dan pembalap menginap di Hotel Novotel, maka batasnya sampai pantai.
"Berarti mereka bisa ke pantai karena mereka juga bertemu dengan teman mereka sendiri. Kemudian bertemu dengan pelayan hotel yang sudah diskrining dan dia bagian dari bubble," jelas Hadi.