Perpisahan, dalam bentuk apa pun, selalu menyisakan ruang kosong yang sulit dijelaskan. Entah itu perpisahan yang sudah lama terasa datang, atau yang terjadi begitu saja tanpa sempat bersiap, semuanya meninggalkan jejak yang dalam. Rasa sedih, marah, kecewa, hingga lega bisa muncul bersamaan. Dan dalam sunyi setelah segalanya berakhir, kita sering kali hanya berhadapan dengan diri sendiri.
Surat ini ditulis sebagai pelukan untukmu, yang baru saja mengalami perpisahan. Sebuah ruang untuk bernafas, menenangkan hati, dan berkata dengan jujur pada diri sendiri. Kamu boleh merasa hancur. Tapi kamu juga sedang belajar bangkit. Ini bukan akhir dari cerita, melainkan babak baru yang akan kamu tulis dengan versi dirimu yang lebih utuh.
Berikut surat untuk diri sendiri setelah berpisah.