TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Kesalahan Besar saat Move On yang Harus Kamu Hindari

Tidak ada satu pun luka yang sembuh akibat waktu!

Ilustrasi (Pinterest)

Mataram, IDN Times - Move on setelah kegagalan dalam hubungan seringkali menjadi tantangan tersendiri bagi seseorang. Kenangan masa lalu yang sulit dilupakan menjadi bayangan yang menghalangi proses ini. Namun, untuk berhasil move on, pemahaman yang benar tentang proses ini sangatlah penting.

Tidak semua orang mampu melewati proses move on dengan mudah. Kesalahpahaman terhadap konsep ini bisa membuatnya semakin sulit. Berikut adalah 5 kesalahan umum yang sering terjadi dalam proses move on. Yuk, simak!

1. Biar waktu yang mengobati

Pinterest

Kamu mungkin sering mendengar ungkapan "biar waktu yang menyembuhkan". Inilah salah satu kesalahan umum dalam proses move on, yaitu menyerahkan sepenuhnya pada waktu untuk proses penyembuhan, tanpa melibatkan usaha dari diri sendiri. Meskipun memang proses penyembuhan membutuhkan waktu, namun penting untuk diingat bahwa waktu itu sendiri tidaklah menjadi obat mujarab.

Waktu memang bisa membantu mengurangi rasa sakit dan melupakan luka masa lalu, namun hal itu tidak cukup untuk menyembuhkan luka secara menyeluruh. Terlupakan bukan berarti sembuh. Membiarkan luka yang dalam hanya diobati dengan waktu dapat membuat kondisi semakin memburuk. Sembuh membutuhkan tindakan nyata dan kesadaran untuk memulihkan diri.

2. Menghilangkan ingatan

ilustrasi (Pinterest)

Masih banyak orang yang berupaya untuk pulih dengan cara menghapus ingatan. Mereka beranggapan bahwa pulih berarti tidak lagi mengingat, padahal pikiran kita selalu akan menghadapi kenangan masa lalu. Lupa mungkin hanya membuat kita berpura-pura baik-baik saja, padahal proses pemulihan sejati melibatkan penerimaan dan pelepasan secara perlahan.

Pemulihan tidak berarti melupakan sepenuhnya, melainkan menerima dan melepaskan secara bertahap. Penting untuk tidak takut atau ragu untuk mengakui dan merasakan emosi yang timbul, seperti kesedihan, kemarahan, atau kekecewaan. Proses pemulihan sesungguhnya terjadi ketika kita mampu menghadapi ingatan yang muncul dengan sikap yang ramah dan penuh pengertian.

Baca Juga: Antigalau, ini 5 Cara Merayakan Patah Hati yang Paling Ampuh

3. Berusaha menghilangkan rasa cinta

Pinterest

Kamu mungkin tidak akan pernah bisa sepenuhnya berhenti mencintainya, meskipun hubungan kalian telah berakhir. Semakin keras usahamu untuk menghilangkan perasaan itu, semakin besar pula rasa cinta yang tertanam dalam dirimu, bahkan setelah kalian berpisah. Banyak orang mengalami kesulitan dalam proses move on karena mereka berusaha menghapus sesuatu yang sebenarnya tidak bisa dihapus.

Cinta memiliki spektrum yang luas. Meskipun tidak mungkin untuk benar-benar menghilangkan rasa cinta, namun kita dapat meminimalisirnya. Salah satu cara untuk mengurangi rasa cinta adalah dengan menemukan seseorang yang baru kita cintai, sehingga perasaan terhadap orang di masa lalu bisa tertutupi oleh perasaan baru tersebut.

Hati memiliki ingatan yang kuat, yang tidak akan pernah membiarkan kita melupakan momen-momen sedih maupun bahagia yang pernah kita alami bersama seseorang.

4. Bersikap menjadi korban

Pinterest

Manusia sering kali lebih mudah melihat kesalahan orang lain daripada mengakui kesalahan mereka sendiri. Terperangkap dalam perasaan menjadi korban dan mengasumsikan bahwa kita yang paling tersakiti bisa membuat kita membenci seseorang dengan sangat mendalam.

Salah satu kesalahan terbesar dalam proses move on adalah membawa perasaan benci. Mungkin terdengar masuk akal bahwa membenci seseorang akan mempercepat proses move on, namun pada kenyataannya, rasa benci itu sendiri bisa menjadi penghalang terbesar dalam proses pemulihan.

Verified Writer

Hirpan Rosidi

Seorang laki-laki yang memiliki impian yaitu kelak disalah satu rak toko buku populer, di antara buku-buku dari penulis besar, terselip satu buku dengan nama Hirpan Rosidi sebagai penulisnya.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Berita Terkini Lainnya