Beberapa Pelajaran tentang Kehidupan dari Kacamata Seorang Psikolog
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Tidak sedikit orang yang menangis sendirian begitu hebat, kemudian keluar dengan pura-pura kuat, hanya untuk menyediakan fasilitas peluk dan pundak bagi orang-orang yang merasa beban hidupnya berat.
Kalimat itu mungkin menjadi gambaran dari kamu selama beberapa waktu terakhir ini. Kamu mungkin banyak dipertemukan dengan orang-orang dari berbagai macam latar belakang, yang dari curhatan-curhatan mereka, kamu bisa banyak mengambil pembelajaran tentang hidup yang luar biasa.
Berikut 14 pembelajaran tentang hidup yang luar biasa dari curhat klien dari kacamata psikolog.
1. Jika di penghujung dewasa, kita masih sering melihat kesalahan orang dibanding mengevaluasi diri, mungkin cahaya hati kita telah meredup
2. Normalnya, kita menyadari bahwa sumber ketakutan yang paling nyata adalah pikiran kita sendiri. Namun, kita memilih untuk tidak berdaya dan mengikutinya, lalu menyalahkan orang lain
3. Memang mudah bicara indah tentang cinta, namun menjadi sulit saat menjabarkannya lewat komitmen dan perjuangan
4. Pernikahan itu realistis. Karenanya pernikahan bukan perkara perasaan, namun tentang tanggung jawab dan kedewasaan
Baca Juga: Gaet Anak Muda, Seniman NTB Kreasikan Tari Tradisional dan Hip Hop
5. Dari sekian banyak rasa sakit yang mungkin dialami dalam fase hidup orang lain, perkataan dan sikap keras orangtua adalah yang paling membuat anak terluka
6. Tidak seperti halnya menyelesaikan soal perkalian atau penjumlahan, menjadi orangtua tidak akan pernah bisa hitung-hitungan pengorbanan
7. Laki-laki terluka karena harga diri, sedangkan perempuan terluka karena harapan
8. Tidak masalah jika orangtua memiliki kecenderungan pada satu anak, namun memperlihatkannya secara nyata hanya akan mengubur hidup-hidup potensi anak yang lain
9. Yang paling sakit dari dibanding-bandingkan adalah terus menerus menjadi baik namun tidak pernah cukup untuk diterima
10. Bukankah berteman itu menerima apa adanya? Bukan! Berteman itu negosiasi untuk selaras dan seirama. Kalau ego yang kita kedepankan, maka siapa yang sanggup mengikuti?
11. Coba disadari, menyalahkan itu artinya menjadikan salah. Padahal belum tentu yang sebenarnya demikian. Bisa jadi itu hanya perkara memberi makan ego untuk tidak mengoreksi diri
12. Bersikap tegas lah pada perasaan. Membiarkan orang lain ikut terombang-ambing karena sikapmu adalah kejahatan, sekalipun perasaan itu tanggung jawab masing-masing
13. Lebih mudah menyalahkan anak dibanding memberinya kesempatan untuk melakukan kesalahan, padahal dari itu dia belajar
14. Kalau memang tidak ada kesempatan, jangan seolah-olah membuka harapan. Jatuh dari angan dan harapan bisa lebih runyam dibandingkan tertabrak realita karena tidak ada kesempatan
Jika beban pikiranmu banyak, tidak ada salahnya untuk curhat ke orang lain yang kamu percayai untuk menumpahkan emosi atau mendapatkan solusi. Sebab, hanya di sesi curhat, ungkapan paling tabu, tangis paling lepas, umpatan paling bengis, dan rahasia paling gelap dapat disuarakan.
Demikian 14 pembelajaran tentang hidup yang luar biasa dari klien pada saat sesi curhat dari kacamata seorang psikolog.
Baca Juga: Universitas Mataram, Kampus Negeri Terkenal di NTB
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.