Beberapa Pelajaran tentang Kehidupan dari Kacamata Seorang Psikolog

Di balik senyum seseorang, terpendam luka yang begitu dalam!

Tidak sedikit orang yang menangis sendirian begitu hebat, kemudian keluar dengan pura-pura kuat, hanya untuk menyediakan fasilitas peluk dan pundak bagi orang-orang yang merasa beban hidupnya berat.

Kalimat itu mungkin menjadi gambaran dari kamu selama beberapa waktu terakhir ini. Kamu mungkin banyak dipertemukan dengan orang-orang dari berbagai macam latar belakang, yang dari curhatan-curhatan mereka, kamu bisa banyak mengambil pembelajaran tentang hidup yang luar biasa.

Berikut 14 pembelajaran tentang hidup yang luar biasa dari curhat klien dari kacamata psikolog.

1. Jika di penghujung dewasa, kita masih sering melihat kesalahan orang dibanding mengevaluasi diri, mungkin cahaya hati kita telah meredup

Beberapa Pelajaran tentang Kehidupan dari Kacamata Seorang PsikologIlustrasi melihat kesalahan orang lain. (Pinterest/eclipse cam)

2. Normalnya, kita menyadari bahwa sumber ketakutan yang paling nyata adalah pikiran kita sendiri. Namun, kita memilih untuk tidak berdaya dan mengikutinya, lalu menyalahkan orang lain

Beberapa Pelajaran tentang Kehidupan dari Kacamata Seorang PsikologIlustrasi menyadari sumber ketakutan diri. (Pinterest/A. Luvkat)

3. Memang mudah bicara indah tentang cinta, namun menjadi sulit saat menjabarkannya lewat komitmen dan perjuangan

Beberapa Pelajaran tentang Kehidupan dari Kacamata Seorang PsikologIlustrasi galau karena cinta. (Pinterest/jester)

4. Pernikahan itu realistis. Karenanya pernikahan bukan perkara perasaan, namun tentang tanggung jawab dan kedewasaan

Beberapa Pelajaran tentang Kehidupan dari Kacamata Seorang PsikologIlustrasi pasangan sudah menikah. (Pinterest/meysi)

Baca Juga: Gaet Anak Muda, Seniman NTB Kreasikan Tari Tradisional dan Hip Hop

5. Dari sekian banyak rasa sakit yang mungkin dialami dalam fase hidup orang lain, perkataan dan sikap keras orangtua adalah yang paling membuat anak terluka

Beberapa Pelajaran tentang Kehidupan dari Kacamata Seorang PsikologIlustrasi sedih karena sikap keras orang tua. (Pinterest/luv)

6. Tidak seperti halnya menyelesaikan soal perkalian atau penjumlahan, menjadi orangtua tidak akan pernah bisa hitung-hitungan pengorbanan

Beberapa Pelajaran tentang Kehidupan dari Kacamata Seorang PsikologIlustrasi kerasnya perjuangan orang tua. (Pinterest/Fachri)

7. Laki-laki terluka karena harga diri, sedangkan perempuan terluka karena harapan

Beberapa Pelajaran tentang Kehidupan dari Kacamata Seorang PsikologIlustrasi pasangan terluka. (Pinterest/Ideapod)

8. Tidak masalah jika orangtua memiliki kecenderungan pada satu anak, namun memperlihatkannya secara nyata hanya akan mengubur hidup-hidup potensi anak yang lain

Beberapa Pelajaran tentang Kehidupan dari Kacamata Seorang PsikologIlustrasi kakak membantu adik yang terjatuh. (Pinterest/@VE_TrishaJoy)

9. Yang paling sakit dari dibanding-bandingkan adalah terus menerus menjadi baik namun tidak pernah cukup untuk diterima

Beberapa Pelajaran tentang Kehidupan dari Kacamata Seorang PsikologIlustrasi naik kereta. (Pinterest/Randy P. Martin)

10. Bukankah berteman itu menerima apa adanya? Bukan! Berteman itu negosiasi untuk selaras dan seirama. Kalau ego yang kita kedepankan, maka siapa yang sanggup mengikuti?

Beberapa Pelajaran tentang Kehidupan dari Kacamata Seorang PsikologIlustrasi pertemanan. (Pinterest/dailysiacom)

11. Coba disadari, menyalahkan itu artinya menjadikan salah. Padahal belum tentu yang sebenarnya demikian. Bisa jadi itu hanya perkara memberi makan ego untuk tidak mengoreksi diri

Beberapa Pelajaran tentang Kehidupan dari Kacamata Seorang PsikologIlustrasi merenungi keegoisan diri. (Pinterest/Marat Safin)

12. Bersikap tegas lah pada perasaan. Membiarkan orang lain ikut terombang-ambing karena sikapmu adalah kejahatan, sekalipun perasaan itu tanggung jawab masing-masing

Beberapa Pelajaran tentang Kehidupan dari Kacamata Seorang PsikologIlustrasi bersikap tegas. (Pinterest/Kehlanie)

13. Lebih mudah menyalahkan anak dibanding memberinya kesempatan untuk melakukan kesalahan, padahal dari itu dia belajar

Beberapa Pelajaran tentang Kehidupan dari Kacamata Seorang PsikologIlustrasi habis menyalahkan anak. (Pinterest/LaMenteEsMaravillosa)

14. Kalau memang tidak ada kesempatan, jangan seolah-olah membuka harapan. Jatuh dari angan dan harapan bisa lebih runyam dibandingkan tertabrak realita karena tidak ada kesempatan

Beberapa Pelajaran tentang Kehidupan dari Kacamata Seorang PsikologIlustrasi memberi harapan pada orang lain. (Pinterest/chen)

Jika beban pikiranmu banyak, tidak ada salahnya untuk curhat ke orang lain yang kamu percayai untuk menumpahkan emosi atau mendapatkan solusi. Sebab, hanya di sesi curhat, ungkapan paling tabu, tangis paling lepas, umpatan paling bengis, dan rahasia paling gelap dapat disuarakan.

Demikian 14 pembelajaran tentang hidup yang luar biasa dari klien pada saat sesi curhat dari kacamata seorang psikolog.

Baca Juga: Universitas Mataram, Kampus Negeri Terkenal di NTB

Hirpan Rosidi Photo Community Writer Hirpan Rosidi

Seorang laki-laki yang memiliki impian yaitu kelak disalah satu rak toko buku populer, di antara buku-buku dari penulis besar, terselip satu buku dengan nama Hirpan Rosidi sebagai penulisnya.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Linggauni

Berita Terkini Lainnya