Menikah bukan hanya menyatukan dua individu, tetapi juga memperluas lingkaran relasi kita dengan keluarga pasangan. Dalam proses itu, banyak orang merasa tertekan untuk "cocok", mengikuti budaya baru, atau bahkan mengubah sebagian dari dirinya demi diterima. Tantangan ini sering kali tidak dibicarakan secara terbuka, padahal dapat memengaruhi kepercayaan diri dan keharmonisan dalam pernikahan.
Menyatu dengan keluarga pasangan tidak harus berarti mengorbankan jati diri. Sebaliknya, pernikahan yang sehat justru mendorong kita untuk bertumbuh sambil tetap menjadi diri sendiri. Kuncinya adalah menemukan keseimbangan antara membuka diri dan menjaga integritas pribadi.
Berikut 5 cara menyatu dengan keluarga pasangan tanpa merasa kehilangan diri.