Menjadi seorang independent woman, tentu terbiasa mandiri dalam segala aspek kehidupannya. Merasa punya kemampuan yang cukup mumpuni dalam berbagai hal, princess treatment pun jadi tanda tanya besar bagi sebagian perempuan terkait.
Sesuai dengan namanya, princess treatment merupakan perlakuan istimewa bak menjadi seorang ratu yang didapatkan perempuan dalam hubungan asmaranya. Sebagai bahan pertimbangan, berikut sederet cara kerja princess treatment dalam hubungan.
Bagi sebagian besar orang, akan menjadi bijak jika hubungan asmara itu terjalin dengan effort yang sama besar antara kedua belah pihak. Namun, hal tersebut tak berlaku dalam istilah princess treatment. Jelas saja bahwa laki-laki yang harus memilih effort lebih dalam menangani hubungannya sang kekasih.
Begitu juga sebaliknya, cara kerja princess treatment mengajarkan perempuan untuk tidak perlu sungkan. Yakni, sungkan karena tidak banyak effort dalam hubungan asmaranya, pun sungkan menerima banyak effort dari sang pujaan hati. It's okay, memang begitulah salah satu privilege dari princesss treatment.
Dalam istilah princess treatment ditegaskan bahwa peran laki-laki dalam hubungan asmaranya ialah untuk memudahkan hidup sang kekasih. Sedangkan, cara kerja princess treatment menempatkan perempuan sebagai sosok yang menyenangkan di mata pasangannya.
Dengan begitu, perempuan hanya hadir untuk menemani hingga menghibur sang pujaan hati di kala suka dan duka. Sedangkan, laki-laki hadir untuk membantu memudahkan segala hal yang terjadi dalam urusan hubungan asmara, termasuk terkait kehidupan pribadi pasangannya.
Menurut cara kerja princess treatment, laki-laki itu sejatinya bersifat maskulin dengan segala hal yang melekat di dalamnya. Menjadi sosok laki-laki yang pekerja keras, gentleman, sekaligus strong man untuk sang perempuan.
Sebaliknya, perempuan menurut princess treatment bertugas menyebarkan energi feminin ke kehidupan laki-laki yang maskulin. Mulai dari sifat keceriaannya, keanggunan, kelembutan, kasih sayang, hingga berbagai sifat feminin lainnya.
Sejalan dengan menjadi sosok dan spesial dan istimewa, perempuan mendapatkan privilege dengan mendapatkan pembiayaan dari pasangannya. Secara tegas, istilah princess treatment menolak adanya relasi antara perempuan matre dengan pembiayaan sukarela atas dasar cinta dari seorang laki-laki.
Meski begitu, tetap ada perencanaan keuangan yang matang dan bijak. Di sinilah peran perempuan untuk bisa membantu secara budgeting, membuat anggaran yang rasional. Namun, tetap pada akhirnya pembayaran akhir menjadi tugas dan tanggung jawab dari seorang laki-laki.
Mendapatkan perlakuan spesial bak seorang ratu, tak perlu effort lebih dalam hubungan asmara, dimudahkan hidupnya oleh sang pasangan. Alhasil, kerap kali banyak julukan negatif yang melekat pada seorang perempuan yang menerima princess treatment.
Umumnya, yakni perempuan yang tidak ada harga diri. Jelas saja, princess treatment menolak statement tersebut. Justru, semua hal yang didapatkan perempuan sebagai wujud privilege ialah bukti cinta dan harga diri dari seorang laki-laki, lho.
Sehingga, hilangkan mindset negatif jika kamu tak ingin memblokir diri sendiri dari mendapatkan perlakuany princess treatment. Selama kedua belah pihak setuju, atas nama cinta yang secara sadar, maka tak ada yang salah dari privilege yang didapatkan perempuan dalam istilah princess treatment.