Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi surat untuk diri sendiri yang ingin melepas kontrol. (Pinterest/Kayla Hollatz)

Sering kali, kita merasa aman saat bisa mengendalikan segalanya, rencana, waktu, hubungan, bahkan emosi. Seolah-olah, jika semuanya sesuai dengan keinginan kita, maka hidup akan berjalan lebih baik, lebih aman, dan lebih tenang. Tapi kenyataannya, hidup tidak bisa selalu ditebak. Dan dalam upaya untuk mengendalikan segalanya, kita justru sering kehilangan diri sendiri.

Surat ini ditujukan untuk dirimu yang diam-diam lelah karena mencoba memegang semua tali kendali. Yang merasa cemas jika ada hal di luar rencana, yang sulit menerima bahwa tidak semua bisa diperbaiki atau dipastikan.

Ini adalah ajakan lembut untuk belajar melepaskan, bukan sebagai bentuk kekalahan, tapi sebagai bentuk kepercayaan. Bahwa tidak apa-apa jika tidak tahu semuanya. Tidak apa-apa jika tidak bisa mengatur segalanya. Kamu masih aman, bahkan ketika melepaskan.

Berikut surat untuk diri sendiri yang ingin melepas kontrol.

1. Surat untuk diri sendiri yang ingin melepas kontrol

Ilustrasi sisi terdalam dari memaafkan mereka yang tak pernah meminta maaf. (Pinterest/Nettie Wooster)

Hai kamu,

Aku tahu selama ini kamu merasa harus mengendalikan semuanya. Kamu membuat rencana, cadangan, bahkan skenario terburuk hanya agar bisa merasa sedikit lebih tenang. Tapi, bagaimana jika kuberitahu bahwa kamu tidak harus terus memegang erat semuanya? Bahwa terkadang, melepaskan justru adalah jalan untuk menemukan kedamaian?

Melepas kontrol bukan berarti menyerah. Justru, itu menunjukkan bahwa kamu cukup percaya pada hidup, dan pada dirimu sendiri, untuk membiarkan segalanya mengalir. Kamu tidak akan kehilangan arah hanya karena membiarkan sesuatu berjalan apa adanya. Kamu hanya sedang memberi ruang bagi kemungkinan-kemungkinan yang lebih luas dari yang kamu bayangkan.

2. Kamu tidak bertanggung jawab atas segalanya

Ilustrasi surat untuk diri sendiri yang lupa bahagia. (Pinterest/ail Ail)

Kamu terbiasa merasa harus memikul segalanya sendiri. Bertanggung jawab atas kebahagiaan orang lain, atas kelancaran setiap hal kecil, atas masa depan yang bahkan belum datang. Tapi kamu lupa: kamu juga manusia. Dan manusia tidak ditakdirkan untuk mengendalikan segalanya.

Berhentilah sejenak. Tarik napas dalam-dalam. Sadari bahwa kamu sudah melakukan yang terbaik. Dan itu cukup. Tidak semua hal akan berjalan seperti yang kamu harapkan, tapi itu bukan kesalahanmu. Itu hanya bagian dari kehidupan. Dan kamu tidak harus memperbaiki semuanya agar tetap berharga.

3. Melepaskan adalah bentuk kepercayaan

Ilustrasi surat untuk diri sendiri setelah bertahan di masa sulit. (Pinterest/calm.com)

Melepas kendali berarti mempercayai proses. Bahwa tidak semua hal harus dipaksa. Bahwa beberapa hal perlu waktu untuk tumbuh, dan beberapa luka perlu waktu untuk sembuh. Dalam kepercayaan itu, ada ketenangan. Ada ruang untuk hidup, bukan hanya untuk bertahan.

Kamu mungkin terbiasa berjalan dengan perhitungan dan logika, tapi hidup juga butuh kelonggaran. Butuh rasa percaya bahwa meski tidak semua hal dalam genggamanmu, kamu tetap bisa melangkah dengan tenang. Dan itu akan baik-baik saja.

4. Pelan-pelan belajar lepas

Ilustrasi surat untuk diri sendiri yang ingin melepas kontrol. (Pinterest/Kayla Hollatz)

Kamu tidak perlu langsung melepaskan semuanya hari ini. Cukup pelan-pelan. Lepaskan hal kecil yang membuatmu cemas tanpa alasan. Biarkan satu rencana berubah tanpa merasa gagal. Izinkan satu hari berjalan tanpa harus sempurna. Latihan melepaskan adalah latihan menerima: bahwa hidup tetap indah meski tidak selalu bisa dikendalikan.

Dan yang terpenting, peluk dirimu dengan pengertian. Kamu tidak salah karena pernah ingin mengendalikan segalanya. Itu adalah cara bertahan. Tapi sekarang, kamu bisa mencoba cara yang lain: bertahan dengan kepercayaan, bukan ketakutan.

Untuk diriku yang ingin melepas kontrol, terima kasih karena sudah berani memulai. Melepaskan tidak mudah, tapi kamu sedang belajar. Belajar untuk mempercayai hidup, mempercayai proses, dan mempercayai bahwa kamu akan baik-baik saja meski tidak memegang semua jawabannya. Mari hidup dengan lebih ringan. Lebih ikhlas. Dan lebih hadir.

Dengan kasih yang tak terburu-buru,

Aku, yang sedang belajar membiarkan hidup mengalir.

Demikian surat untuk diri sendiri yang ingin melepas kontrol.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team

EditorLinggauni