Kegagalan adalah bagian yang tak terelakkan dalam hidup. Ia datang tanpa diundang, menghantam impian yang telah dirangkai dengan rapi, mematahkan harapan, dan kadang menyisakan luka yang dalam. Kamu dibesarkan dengan dorongan untuk berhasil, namun jarang diajarkan cara berdamai dengan kegagalan. Maka tak heran jika ketika hal itu datang, kamu merasa hancur, malu, atau bahkan kehilangan arah.
Padahal, di balik kegagalan, ada ruang untuk tumbuh, jika kamu bersedia berhenti sejenak dan mendengarkan suara hati yang terluka. Surat ini ditulis untuk menemani kamu yang pernah jatuh. Untuk kamu yang sudah berusaha, tapi hasilnya tak seperti harapan. Untuk kamu yang ingin menyerah, tapi tetap bertahan meski pelan-pelan. Dalam surat ini, tidak ada tuntutan untuk bangkit secepatnya. Hanya ada pengakuan bahwa kamu telah mencoba, dan bahwa itu sudah cukup berani untuk dihargai.
Berikut surat untuk diri sendiri setelah mengalami kegagalan.