Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi surat untuk diri sendiri di 5 tahun mendatang. (Pinterest/Business Upside)

Waktu berjalan begitu cepat, dan tanpa disadari, kita sering terlalu sibuk menjalani hari ini tanpa sempat menengok ke mana sebenarnya kita ingin menuju. Membayangkan diri di masa depan bisa terasa asing, tapi juga menenangkan, karena di sanalah semua usaha, harapan, dan doa-doa hari ini sedang dituju. Menulis surat untuk diri di masa lima tahun mendatang bukan hanya tentang prediksi, tapi tentang harapan, pengingat, dan ruang untuk merangkul versi diri yang terus bertumbuh.

Surat ini adalah percakapan lintas waktu. Sebuah upaya untuk merangkul siapa pun kamu nanti dengan segala perubahan, pencapaian, mungkin juga kehilangan. Ini adalah cara untuk tetap terhubung dengan akar dari perjalananmu: niat yang tulus, usaha yang tak terlihat, dan cinta yang tetap tumbuh meski pelan. Untuk dirimu yang akan hidup lima tahun dari sekarang, aku berharap kamu tetap mengingat siapa kamu hari ini.

Berikut surat untuk diri sendiri di 5 tahun mendatang.

1. Surat untuk diri sendiri di 5 tahun mendatang

Ilustrasi surat untuk diri sendiri yang takut melangkah. (Pinterest/camillestyles.com)

Hai, kamu di lima tahun mendatang,

Bagaimana kabarmu hari ini? Aku berharap kamu sedang baik, atau setidaknya masih berani terus berjalan meskipun lelah. Aku tahu, kamu pasti sudah melewati banyak hal yang sekarang bahkan belum terpikirkan olehku. Tapi aku percaya kamu bisa menanganinya, karena aku tahu betapa kerasnya kita berjuang di titik ini.

Hari ini, saat menulis surat ini, aku masih belajar banyak hal. Masih sering ragu, masih suka merasa tertinggal, dan kadang mempertanyakan apakah semua ini akan berujung pada sesuatu yang layak. Tapi di balik semua kebingungan itu, aku terus berusaha jujur pada diri sendiri, tentang apa yang aku inginkan, apa yang aku takutkan, dan siapa aku sebenarnya.

2. Harapan hidupmu nanti lebih ringan

Ilustrasi surat untuk diri sendiri setelah bertahan di masa sulit. (Pinterest/calm.com)

Aku ingin kamu tahu bahwa setiap keputusan yang aku ambil hari ini, aku ambil dengan harapan bisa membuat hidupmu nanti lebih ringan. Aku menabung, aku memaafkan, aku mencoba lebih sabar, aku belajar berkata jujur meski sulit. Mungkin hasilnya belum terlihat sekarang, tapi aku percaya semua ini akan sampai padamu dalam bentuk yang indah.

Aku harap kamu masih memegang nilai-nilai yang kita yakini sekarang: menjadi orang baik meski dunia tidak selalu ramah, menjaga hati agar tetap tulus meski sering terluka, dan tetap memilih untuk berharap, walau kadang gelap. Aku harap kamu tidak lupa bagaimana rasanya bermimpi dan bagaimana kerasnya kita dulu berusaha mengejarnya.

3. Tolong jangan lupakan hal-hal kecil yang dulu membuatmu bahagia

Ilustrasi menyelami dan merawat luka yang tidak terlihat. (Pinterest/denkpositief.com)

Jika ternyata sekarang kamu belum sampai ke tempat yang kamu bayangkan, tidak apa-apa. Aku ingin kamu tahu, kamu tidak gagal. Kamu hanya sedang berada di jalan yang lebih panjang. Dan itu tidak membuatmu kurang berharga. Jangan terlalu keras pada dirimu sendiri, ya. Dunia sudah cukup berat, jangan biarkan kamu menjadi musuh bagi dirimu sendiri.

Tolong jangan lupakan hal-hal kecil yang dulu membuatmu bahagia: senja, tawa yang tulus, kopi hangat, obrolan dengan teman lama. Semoga kamu tidak kehilangan kepekaan terhadap hal-hal sederhana. Dan semoga kamu tetap punya ruang di hatimu untuk bersyukur, apa pun yang terjadi.

4. Untuk diriku di lima tahun mendatang

Ilustrasi surat untuk diri sendiri di 5 tahun mendatang. (Pinterest/Business Upside)

Untuk diriku di lima tahun mendatang, aku percaya padamu. Aku harap kamu bisa menengok kembali surat ini dan tersenyum, bukan karena semuanya berjalan mulus, tapi karena kamu tahu kamu telah hidup dengan sungguh-sungguh.

Teruslah melangkah dengan keberanian yang kita bangun sejak hari ini. Dan bila suatu hari kamu merasa tersesat, ingatlah: kamu pernah berani bermimpi dan mencintai hidup sepenuh hati. Jangan pernah berhenti melakukannya.

Dengan penuh harapan,

Aku, yang sedang belajar menjadi kamu.

Demikian surat untuk diri sendiri di 5 tahun mendatang.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team

EditorLinggauni