Mengenal Kain Songket Sasak, Oleh-oleh Keren dari Pulau Lombok

Motifnya banyak dengan kualitas terbaik

Lombok kini telah menjadi salah satu destinasi wisata ternama Indonesia. Selain kaya akan keindahan alamnya, kini sudah merebak ke setra industri kain tradisional. Salah satunya adalah kain Songket Sasak Lombok.

Jika berkunjung ke Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) atau ke Pulau Lombok, tidak lengkap rasanya jika tidak membawa kain Songket Sasak ini. Kain ini bisa dijadikan sebagai buah tangan atau untuk digunakan sehari-hari atau pada saat acara tertentu.

Banyak motif tersedia yang dibuat oleh penenun lokal. Pembeli dapat memilih ragam motif kain yang di dalamnya terkandung unsur budaya Suku Sasak.

1. Digunakan oleh setiap pengantin suku sasak

Mengenal Kain Songket Sasak, Oleh-oleh Keren dari Pulau LombokPengrajin kain songket Fikri Koleksi. Dok: Pertamina

Kain tradisional ini dapat masuk ke golongan keluarga tenunan brukat, karena terbuat dari bahan pilihan yang diolah menggunakan teknik yang sangat rumit. Tidak semua penenun bisa menenun kain dengan motif songket ini.

Kain ini dibuat dengan cara nyesek (dalam bahasa sasak) alias ditenun. Kain songket ini juga biasanya dikenakan oleh pria atau wanita untuk keperluan upacara adat atau untuk pengantin yang berbahagia.

Biasanya keluarga dan kerabat Suku Sasak akan memberikan kain songket sebagai hadiah kepada pengantin baru. Meski demikian, kini penggunaan kain songket bukan hanya untuk pengantin baru. Siapapun dapat menggunakannya dan dalam kegiatan atau acara apa pun. Tidak hanya untuk acara adat, orang dapat menggunakan kain songket untuk kondangan atau untuk digunakan sehari-hari.

2. Jenis-jenis kain songket sasak

Mengenal Kain Songket Sasak, Oleh-oleh Keren dari Pulau Lombokilustrasi kain tenu (ksmtour.com)

Jika merujuk pada kegunaannya, maka kain Songket Sasak atau Lombok ini dapat dibedakan menjadi lima jenis, yakni:

  1. Bendang yang digunakan sebagai kain panjang para kaum hawa
  2. Selewoq yang dikenakan sebagai kain panjang para kaum adam
  3. Dodo alias Leang yang digunakan oeh kaum adam sebagai saput
  4. Sabuk Bendang alias Sabuk Anteng yang dikenakan oleh kaum hawa sebagai selendang atau ikat pinggang
  5. Bebet yang digunakan oleh kaum adam sebagai sebuah ikat pinggang.

Baca Juga: Legenda Putri Mandalika di Lombok, Rela Berkorban demi Kedamaian 

3. Desa penghasil kain songket

Mengenal Kain Songket Sasak, Oleh-oleh Keren dari Pulau LombokPengrajin kain songket Fikri Koleksi. Dok: Pertamina

Kebanyakan kain songket ini dapat ditemukan pada desa-desa yang tergabung dalam sentra tenun seperti Desa Getap, Desa Sukadana pada Lombok Barat, Desa Ungga hingga Desa Sukarana. Salah satu desa yang paling terkenal adalah Desa Sukarara Lombok Tengah.

Khusus di Desa Sukarara menerapkan peraturan wanita dapat menikah jika sudah pintar menenun paling tidak menghasilkan satu helai kain yang nanti akan dijadikan hadiah untuk calon suami. Lalu apa yang terjadi jika melanggar? Maka akan dikenakan denda berupa hasil panen padi atau uang.

4. Ciri otentik kain songket sasak

Mengenal Kain Songket Sasak, Oleh-oleh Keren dari Pulau Lombokilustrasi peragaan busana berbahan dasar kain tenun (istimewa)

Perbedaan mencolok kain Songket Sasak dengan songket daerah lainnya itu terletak pada benang yang digunakan. Daerah lain umumnya menggunakan benang emas dan benang perak, terutama pada songket Melayu. Namun pada kain Songket Sasak cukup menggunakan benang warna-warni yang menampilkan kesan ramai dan bersahaja.

Kemudian pada segi penggunaan ragam hias, motif kain Songket Sasak lebih penuh atau padat sampai menutupi seluruh bidang kain. Kalau pada Songket Melayu, ragam motifnya jauh lebih jarang-jarang. Pembeda lainnya adalah pada motif tumpal sebagai “Kepala Kain”, tetapi tidak pada songket Lombok yang sangat jarang adanya motif tumpal.

Sementara jenis motif kain Songket Sasak yaitu Wayang, Subhanale, Serat Pengginang, Ragi Genep, Bintang Empat, Keker atau Merak, Tokek, Panah, Bintang Remawe, Bulan Berkurung, Bulan Bergantung, Nanas, Anteng, Alang atau Lumbung.

5 . Pembuatan kain tenun songket sasak

Mengenal Kain Songket Sasak, Oleh-oleh Keren dari Pulau LombokIlustrasi tenun (IDN Times/Sunariyah)

Jika melihat dari pembuatannya, Songket Sasak dibuat dengan cara tradisional. Dimulai dengan persiapan pembuatan benang, lengkap dengan zat warnanya. Tak lupa mempersiapkan peralatan yang akan digunakan, yakni alat tenun tradisional bernama ranggon dan cagcag

Setelah semuanya siap, masing-masing helai benang akan dimasukkan ke suri yang akan menjadi penentu lebar dan jenis motif yang akan dibuat. Ini merupakan tahapan yang paling penting, sebab menjadi penentu motif kain yang akan dihasilkan

Setelah itu barulah proses menenun dimulai. Satu kain songket dapat dibuat dalam waktu kurang lebih dua minggu hingga satu bulan, tergantung panjang kain yang diinginkan.

Baca Juga: Daftar Perolehan Kursi DPRD Lotim Usai Rapat Pleno KPU

Topik:

  • Linggauni

Berita Terkini Lainnya