Dalam budaya yang mendewakan kesibukan dan kecepatan, kelelahan sering kali dianggap sebagai harga yang wajar dibayar demi keberhasilan. Kamu terbiasa mendorong diri melampaui batas, menjadwalkan hari-hari penuh aktivitas tanpa memberi ruang bagi tubuh dan pikiran untuk bernafas. Akibatnya, banyak dari kita kehilangan kemampuan paling dasar dan paling penting: mendengar sinyal tubuh sendiri.
Tubuh manusia bukanlah mesin yang bisa dioperasikan tanpa henti. Ia memiliki cara sendiri untuk berbicara, mengirimkan tanda-tanda lewat rasa kantuk, nyeri otot, kesulitan berkonsentrasi, bahkan perasaan mudah tersinggung. Sayangnya, banyak dari kita tidak diajarkan untuk mengenali dan menghormati sinyal-sinyal ini.
Berikut seni menumbuhkan kebiasaan mendengar sinyal tubuh sendiri saat lelah.