Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi seni berhenti membandingkan hidup dengan orang lain. (pexels.com/Kevin Malik)
Ilustrasi seni berhenti membandingkan hidup dengan orang lain. (pexels.com/Kevin Malik)

Di era media sosial, perbandingan hidup menjadi sesuatu yang sulit dihindari. Melihat teman berhasil membeli rumah, traveling ke luar negeri, atau mendapatkan pekerjaan bergengsi seringkali membuat kita merasa tertinggal. Padahal, setiap orang memiliki jalan hidup dan waktunya masing-masing. Membandingkan diri tanpa henti justru membuat kita kehilangan rasa syukur terhadap apa yang sudah ada.

Berhenti membandingkan bukan berarti berhenti berkembang, melainkan belajar menghargai proses diri sendiri. Seni ini mengajarkan kita untuk fokus pada apa yang benar-benar penting bagi hidup kita, bukan pada standar yang dibuat orang lain.

Berikut adalah beberapa cara sederhana untuk mulai berhenti membandingkan hidup.

1. Menyadari bahwa setiap orang punya jalannya sendiri

Ilustrasi apa yang terjadi saat kita benar-benar diam tanpa gadget selama 1 jam? (pexels.com/İlkin Efendiyev)

Hidup tidak bisa diukur dengan garis lurus yang sama untuk semua orang. Ada yang sukses di usia muda, ada pula yang menemukan jalannya lebih lambat. Menyadari hal ini membantu kita menerima bahwa perjalanan setiap orang unik.

Dengan perspektif itu, kita bisa berhenti menganggap keterlambatan sebagai kegagalan. Justru, perbedaan ritme hiduplah yang membuat cerita setiap orang istimewa.

2. Fokus pada hal yang bisa kamu kendalikan

Ilustrasi seni berhenti membandingkan hidup dengan orang lain. (pexels.com/Kevin Malik)

Ketika terus membandingkan, kita sering terjebak pada hal-hal di luar kendali, seperti latar belakang keluarga, kesempatan, atau keberuntungan orang lain. Alih-alih iri, lebih baik kita fokus pada hal yang bisa kita usahakan.

Dengan begitu, energi tidak habis untuk meratapi hidup orang lain. Sebaliknya, kita bisa lebih produktif dalam membangun langkah kecil yang membawa kita lebih dekat pada tujuan sendiri.

3. Belajar bersyukur dari hal-hal sederhana

Ilustrasi 10 pertanyaan aneh yang bisa mengubah cara kamu melihat hidup. (pexels.com/Igor Photography)

Rasa syukur adalah penangkal paling ampuh terhadap kebiasaan membandingkan. Dengan menyadari hal-hal kecil yang kita miliki, seperti kesehatan, keluarga, atau bahkan udara segar di pagi hari, kita akan lebih mudah menghargai hidup.

Kebiasaan ini membuat kita lebih peka terhadap keindahan keseharian, sehingga tidak lagi sibuk mengukur kebahagiaan dengan pencapaian orang lain.

4. Mengurangi paparan dari hal pemicu perbandingan

Ilustrasi apa yang terjadi saat kita benar-benar diam tanpa gadget selama 1 jam? (pexels.com/Liza Summer)

Tidak bisa dipungkiri, media sosial sering menjadi sumber rasa iri. Melihat highlight hidup orang lain bisa membuat kita lupa bahwa itu bukan keseluruhan cerita mereka.

Dengan mengurangi waktu di platform tersebut, atau mengikuti akun yang lebih inspiratif daripada kompetitif, kita bisa menjaga kesehatan mental sekaligus melatih diri untuk fokus pada realita hidup sendiri.

5. Merayakan pencapaian diri, sekecil apa pun

Ilustrasi seni erayakan hal-hal biasa, hidup tidak harus selalu spektakuler. (pexels.com/Abi Greer)

Seringkali kita hanya fokus pada pencapaian besar, padahal kemajuan kecil pun layak dirayakan. Berhasil menyelesaikan buku, rutin berolahraga, atau berani mencoba hal baru adalah kemenangan pribadi.

Merayakan hal-hal kecil ini menumbuhkan rasa bangga pada diri sendiri. Dengan begitu, kita tidak perlu menunggu validasi dari orang lain untuk merasa berharga.

Itulah seni berhenti membandingkan hidup dengan orang lain. Semoga bermanfaat, ya.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team