Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi seberapa bahaya HIV? Ini fakta medis, sosial, dan upaya pencegahannya. (Pinterest/draristide.ro)

Intinya sih...

  • Terapi antiretroviral jangka panjang (long-acting ARV) memungkinkan pengobatan HIV tanpa konsumsi obat harian, mengurangi stigma, dan meningkatkan kenyamanan pasien.

  • Imunoterapi dan antibodi monoklonal luas (bNAbs) menjanjikan kemajuan dalam menekan replikasi virus HIV serta membuka jalan menuju penyembuhan fungsional.

  • Terapi gen menggunakan teknologi CRISPR-Cas9 dan upaya pengembangan vaksin HIV menjadi terobosan besar dalam upaya mengeliminasi HIV dari tubuh serta mencegah penyebaran virus.

Human Immunodeficiency Virus (HIV) selama lebih dari empat dekade telah menjadi tantangan kesehatan global. Meskipun belum ditemukan obat yang benar-benar menyembuhkan, pengobatan HIV telah mengalami kemajuan pesat. Terapi antiretroviral (ARV) telah berhasil mengubah HIV dari penyakit yang mematikan menjadi kondisi kronis yang dapat dikendalikan.

Namun, tantangan tetap ada: kebutuhan akan pengobatan seumur hidup, efek samping jangka panjang, dan risiko resistensi obat. Dalam dekade terakhir, berbagai penelitian dan inovasi terapi terus berkembang, memberikan harapan baru bagi para penderita dan masyarakat dunia. Pendekatan baru seperti terapi jangka panjang, imunoterapi, hingga pengembangan vaksin dan strategi penyembuhan fungsional menunjukkan hasil yang menjanjikan.

Editorial Team

EditorLinggauni

Tonton lebih seru di