Di setiap acara, selalu ada satu orang yang entah bagaimana tampak merusak suasana. Mereka dikenal sebagai party pooper, yaitu orang yang dianggap menurunkan energi pesta, memadamkan antusiasme, atau membawa topik serius ke tengah suasana santai.
Julukan ini sering terdengar negatif, seolah mereka selalu menjadi pengganggu yang tak diinginkan. Namun, fenomena party pooper sebenarnya lebih kompleks.
Tidak semua orang yang menolak ikut bersenang-senang adalah pribadi menyebalkan, terkadang mereka punya alasan emosional, psikologis, bahkan sosial yang patut dipahami. Menjadi party pooper tidak selalu berarti sengaja merusak suasana.
Bagi sebagian orang, pesta besar, keramaian, atau budaya seru-seruan bisa terasa melelahkan, memicu kecemasan sosial, atau bahkan bertentangan dengan nilai pribadi.
Dalam artikel ini, penulis akan mengupas siapa sebenarnya party pooper, apa penyebab mereka bersikap demikian, serta bagaimana kamu bisa lebih memahami atau menjadi lebih bijak jika kamu sendiri yang sering dijuluki demikian.