Di zaman modern, kita terbiasa dengan pola tidur “monofasik”, yaitu tidur sekali panjang di malam hari selama 7–8 jam. Namun, sejarah mencatat bahwa manusia di era pertengahan memiliki pola tidur yang berbeda. Mereka justru terbiasa tidur dua kali dalam sehari, yang kini dikenal sebagai pola tidur polifasik. Pola ini dipercaya lebih sesuai dengan kondisi lingkungan pada masa itu, terutama karena keterbatasan cahaya buatan dan aktivitas malam yang sangat berbeda dibandingkan sekarang.
Metode tidur dua kali sehari ini mulai mendapat perhatian kembali karena penelitian modern menemukan manfaatnya bagi kesehatan mental dan produktivitas. Tidur dalam dua fase tidak hanya membantu tubuh beristirahat lebih optimal, tetapi juga memberikan ruang bagi pikiran untuk memproses informasi secara lebih alami. Mari kita telusuri lebih jauh bagaimana metode tidur ini dipraktikkan, mengapa populer di zaman pertengahan, serta apa manfaatnya bagi manusia modern.
Berikut ulasan tentang metode tidur dua kali sehari, pola tidur polifasik zaman pertengahan.