Membaca Karya William Faulkner, Sastrawan Peraih Hadiah Nobel

Seperti halnya Ernest Hemingway, Willian Faulkner juga berasal dari Amerika Serikat dan pernah pula mendapatkan hadiah nobel untuk sastra. Faulkner lahir pada 25 September 1897 di Mississipi. Namanya juga hingga hari ini mendapat kehormatan dalam sejarah kesusatraan di Amerika.
Ia menghabiskan masa kecilnya dengan mendengarkan banyak cerita dari orang tuannya. Cerita itu seputar perbudakan, perang sipil, dan gerakan supremasi rasis Ku Klux Klan. William Faulkner mungkin tidak pernah pergi jauh dari Amerika walau ia sendiri pernah berpindah-pindah sejak kecil mengikuti orang tuanya.
Beberapa karya yang terkenal dari William Faulkner adalah The Sound of the Fury, As I Lay Dying, Light in August, The Wild Palms, dan The Reivers.
Dikutip dari berbagai sumber, berikut kisah hidup dan karya dari William Faulkner, sastrawan peraih penghargaan nobel.
1. Karya-karya William Faulkner

William Faulkner dikaitkan dengan gerakan sastra modernisasi dan gothic Selatan. Mayoritas novelnya berlatar belakang Amerika Selatan, Postbellum. Beberapa novel karyanya yang membuatnya di kenal sampai saat ini yaitu The Sound and The Fury, As I Lay Dying, dan Sanctuary.
Salah satu daya tarik Faulkner adalah kreativitas dia dalam mendongeng. Dalam novelnya yang berjudul As I Lay Dying, ia menggunakan 15 narator yang bermonolog sehingga membuat sebagian orang merasa kesulitan untuk memahami karya-karyanya. Ketika di wawancarai mengenai tanggapannya tentang pendapat pembaca, Faulkner mengatakan “Baca karyaku empat kali”.
2. Kutipan William Faulker yang terkenal

Salah satu kutipan perkataan William Faulker yang terkenal yaitu “Jangan pernah takut untuk mengangkat suara anda untuk kejujuran, kebenaran dan belas kasihan terhadap ketidakadilan, kebohongan, dan keserakahan. Jika orang di seluruh dunia melakukannya, itu akan mengubah bumi”. William Faulkner menggunakan pengalaman keluarganya yang tidak mendapatkan keadilan dalam sebuah karyanya.
William Faulkner juga mengkritik perilaku masyarakat Amerika Selatan yang tidak berperikemanusiaan terhadap orang miskin dan orang negro, dan ia juga berharap agar orang kulit putih Selatan tidak mendiskriminasi pihak manapun lagi. Selain berhubungan dengan kehidupan Faulkner, kutipan tersebut juga bisa dikaitkan dengan masa sekarang di mana kejujuran dan kebenaran sudah tidak diutamakan lagi di dalam lingkungan masyarakat.
Bahkan banyak yang rela berbohong demi mendapatkan kekuasaan atau jabatan. Kebenaran sudah tidak ada harganya lagi karena semua orang saat ini telah takut untuk speak up, karena nyatanya saat ini ancaman akan datang pada orang yang berani menyatakan kebenaran.
3. Kegagalan demi kegagalan yang dialami William Faulker

Sepanjang hidupnya William Faulkner mengalami kegagalan demi kegagalan. Bahkan ia menyebut dirinya sebagai penyair gagal. Semasa kecilnya, Faulkner pernah dikeluarkan dari sekolah karena sering melamun di kelas dan tidak bisa menjawab pertanyaan sederhana yang diajukan oleh gurunya. Semasa remaja ia pernah ditinggalkan pacarnya karena lebih mapan.
William Faulkner juga pernah ditolak saat melamar ke Angkatan Udara Amerika Serikat karena memiliki tubuh yang kecil dan pendek. Namun, kegagalan demi kegagalan tidak membuat Faulkner menyerah, dia mendaftar untuk beberapa kursus universitas, menerbitkan puisi dan gambar di koran kampus, dan memerankan peran yang menjadikan diri sebagai penyair yang telah melihat layanan masa perang. Hingga akhirnya ia bisa menerbitkan karya-karya yang menjadikannya sebagai penulis terkenal.
4. Kesuksesan William Faulker setelah kegagalannya

William Faulkner berkata bahwa "Kita semua gagal dalam mencapai impian kita mengenai karya yang sempurna, karena itu kita rata-rata berada pada kegagalan indah untuk mengerjakan sesuatu yang tidak mungkin terjangkau". Kutipan Faulkner ini seharusnya bisa jadi motivasi bagi generasi muda lainnya.
Tidak ada kesuksesan tanpa adanya kegagalan. Semua orang pasti pernah mengalami kegagalan, tetapi cara kita menghadapinya berbeda-beda. Bagi orang yang mempunyai semangat yang tinggi, dia tidak akan menyerah ketika kegagalan menghampirinya. Dia akan terus mencoba dan berusaha untuk membuktikan bahwa dia bisa.
Dari kisah hidup dan pengalaman hidup Faulkner tersebut dapat diambil pelajaran dan jadikan motivasi terutama untuk generasi muda. Sebagai satu-satunya penulis yang mendapatkan penghargaan nobel kelahiran Mississippi, Faulkner juga banyak mengalami kegagalan dan di rendahkan oleh orang di dalam hidupnya, namun kegigihan dan kerja kerasnya patut di acungi jempol hingga namanya mendunia.
Demikian kisah hidup dan karya dari William Faulkner, sastrawan peraih penghargaan nobel. Semoga dapat menginspirasi.