Dahulu, kata “kiamat” memicu ketakutan besar. Entah berbentuk bencana alam, perang nuklir, serangan alien, atau hukuman Tuhan, bayangan akhir dunia selalu menghadirkan rasa gentar. Namun kini, di tengah berita soal perubahan iklim, pandemi global, hingga ancaman kecerdasan buatan, banyak orang justru bersikap datar. Seolah-olah kiamat bukan lagi hal yang perlu ditakuti, melainkan hanya satu episode drama lain dalam hidup modern. Fenomena ini dikenal sebagai “boring apocalypse.”
Istilah “boring apocalypse” muncul dari pengamatan bahwa meski ancaman eksistensial kian nyata, reaksi publik justru semakin tumpul. Ada yang bersikap sinis, ada pula yang tertawa lewat meme, atau sekadar merasa lelah. Apa sebenarnya yang membuat banyak orang tidak lagi gentar menghadapi kemungkinan akhir dunia?
Penulis akan mengajak kamu membahas faktor psikologi, budaya pop, hingga kelelahan emosional yang membentuk sikap “masa bodoh” terhadap kiamat.