Ini Urutan Novel Sherlock Holmes Karya Arthur Conan Doyle
Arthur Conan Doyle adalah penulis fiksi detektif yang sangat popular yang lahir pada 22 Mei 1859 di Edinburgh, Skotlandia. Salah satu karya fenomenalnya adalah Sherlock Holmes. Karakter Sherlock Holmes ia ciptakan pada tahun 1886 yang terinspirasi dari salah satu dosennya.
Selain berprofesi sebagai seorang penulis, Doyle juga menjadi seorang dokter. Ia menikah sebanyak dua kali semasa hidupnya dan memperoleh 5 orang anak dari dua pernikahan tersebut. Dua orang anak dari isterinya yang pertama, dan tiga orang anak dari isterinya yang kedua yang ia nikahi satu tahun setelah isteri pertamanya yang menderita TBC meninggal dunia.
Sebagai penulis novel detektif yang paling terkenal, Sir Arthur Conan Doyle menulis banyak cerita lainnya. Novel detektif Sherlock Holmes ini baru benar-benar populer dan terkenal setelah ia terbitkan dalam kompilasi cerita pendek bersama tokoh fiktif Dr. Watson pada tahun 1891.
Melejitnya nama Sherlock Holmes juga menginspirasi banyak orang, salah satunya pembuat komik Detective Conan. Dalam komiknya, Detective Conan ini sangat menggemari Sherlock Holmes.
B erikut urutan novel Sherlock Holmes karya Arthur Conan Doyle.
1. A Study in Scarlet - Penelusuran Benang Merah
A Study in Scarlet atau Penelusuran Benang Merah adalah novel pertama kisah Sherlock Holmes. Pada seri pertama ini lah Sherlock bertemu dengan Dr. Watson. Pada awalnya, Dr. Watson belum mengetahui apa profesi yang digeluti oleh Holmes.
Dalam pandangannya Dr. Watson, Sherlock Holmes sangat eksentrik dan memiliki kemampuan yang unik. Bagaimana tidak, Sherlock Holmes bisa menebak karakter seseorang dan keadaannya hanya dalam satu kali penglihatan saja.
Pada 1881, Dr. Watson baru saja kembali dari London setelah bertugas di Perang Anglo, Afghanistan. Pada saat itu dia mencari tempat tinggal, dan kebetulan temannya mengatakan bahwa Sherlock Holmes sedang mencari teman untuk berbagi sewa di flat 221B Baker Street. Setelah mereka bertemu, tiba-tiba ada sebuah telegram yang masuk.
Telegram itu berisikan tentang kasus pembunuhan. Tanpa pikir panjang, Dr. Watson ikut bersama Sherlock Holmes ke TKP.