50 Pertanyaan yang Jawabannya Layak Kamu Renungkan Dalam Hidup

Ada banyak sekali jenis pertanyaan yang sering terlintas dipikiran setiap orang. Ada jenis pertanyaan yang kalau dijawab, maka yang menjawab sedang masuk dalam jebakan. Ada juga jenis pertanyaan yang jawabannya tidak pasti, yang jika kamu tanyakan terus menerus dapat menyebabkan stres dan depresi.
Namun ada jenis pertanyaan yang jika kamu renungkan jawabannya, maka akan membawamu pada sebuah proses menjadi manusia seutuhnya. Karena, dengan bertanya, kamu akan menemukan betapa berharganya hidup ini.
Berikut 50 pertanyaan yang paling eksistensial atas hidup, yang akan mengantarkan kamu kepada jawaban dari pertanyaan “kenapa hidup harus terus dilanjutkan?”
1. Sudahkah kamu bertegur sapa dengan keluarga hari ini, atau setidaknya sudahkah kamu mengutarakan rasa kasih pada mereka secara sederhana?
2. Sendirian menghadapi dunia memang sulit, namun apakah memiliki pasangan menjamin akan membuat hidup lebih mudah?
3. Mungkin yang kau sebut jahat adalah kenyataan yang tidak sesuai harapan?
4. Bagaimana kalau orang yang bisa membuatmu berhenti menangis, justru adalah orang yang membuatmu menangis?
5. Pernah tidak kamu menyesali keputusan yang kamu ambil, walaupun itu adalah keputusan yang benar?
6. Adakah baju perempuan yang sanggup menutupi pikiran kotor laki-laki?
7. Ada berapa orang di dunia ini yang benar-benar kamu bisa percayai?
8. Jika dia terus menyakitimu, mengapa kamu terus kembali?
Baca Juga: Kenalan dengan Makanan Khas Lombok yang Bikin Ngiler ini, Yuk!
9. Apakah kamu yang butuh mereka atau mereka yang butuh kamu?
10. Ketika kamu mengatakan “aku akan melakukan apapun untuk orang yang kucintai”, apakah itu termasuk untuk melepaskan, merelakan, dan menerima kepergian?
11. Apakah membiarkan orang bahagia dengan hidupnya sendiri itu sulit?
12. Apakah kita bisa mencintai diri ini meski tidak akan pernah mencapai apa-apa?
13. Apa harus nungguin story baru dulu untuk memulai obrolan?
14. Apakah harus tertawa untuk menunjukkan kepada orang-orang bahwa hidupmu bahagia?
15. Apakah harus menangis untuk menunjukkan kepada orang-orang bahwa dirimu sedang terluka?
16. Kalau kamu selalu menunjukkan dirimu mampu mengerjakan semuanya, bagaimana orang lain bisa tau kalau kamu sebenarnya butuh pertolongan?
17. Kebiasaan apa yang perlahan-lahan mau kamu lepaskan agar kamu bisa menjadi versi terbaik dari dirimu?
18. Sudahkah kamu memaafkan dia yang mematahkan hatimu?
19. Apa yang ditakutkan dengan menjadi jujur?
20. Apa ucapan yang selalu ingin kamu sampaikan pada orang tua, namun rasanya sulit banget keluar dari mulut kamu?
21. Apa hal terbaik yang bisa dilakukan sekarang?
22. Apakah dia sudah tahu bahwa kamu mencintainya?
23. Kenapa harus malu, bukankah kalian saling menunggu?
24. Kenapa harus egois, bukankah kalian saling membutuhkan?
25. Kenapa harus bertahan, bukankah kalian tidak lagi saling mencinta?
26. Menurut kamu, apa tugas terberat dari orang tua?
27. Untuk menjadi yang paling sempurna di matamu, apakah aku harus menjadi yang paling palsu di hadapan diriku sendiri?
28. Bagaimana bisa kita saling mengerti kalau kita tidak pernah mengerti apa yang kita mau?
29. Apakah menghabiskan seluruh waktu dengan rasa takut sebegitu menyenangkannya untukmu sehingga kamu memutuskan untuk tidak pernah mencoba?
30. Untukmu yang sering buat orang tertawa, are you okay?
31. Kapan terakhir kali kamu merasa paling bahagia?
32. Berapa banyak yang telah kita terima kasih sayang namun tidak pernah kita perhatikan?
33. Lalu siapa yang kau sebut rumah? Aku sebagai aku atau aku sebagai egomu?
34. Kamu takut jadi egois kalau menolak permintaan orang lain, tapi kalau kamu membiarkan orang lain memaksamu melakukan sesuatu yang kamu tidak mau, bukankah kamu sedang membiarkan dia jadi orang yang egois?
35. Bagaimana caramu bertahan meski dalam keadaan terluka?
36. Tanpa luka, bagaimana kita bisa tahu kalau sakit itu bisa membuat bangkit dan runtuh itu bisa menjadikan tumbuh?
37. Rumah itu statis, sedangkan manusia itu dinamis. Lantas bagaimana bisa kamu jadikan seseorang rumah jika sifatnya saja berubah-ubah?
38. Jika kamu punya daya untuk melukai, apakah kamu masih punya daya untuk menyembuhkannya? Lantas bagaimana dengan lukanya?
39. Bukankah luka yang menjadikan kita saling menguatkan?
40. Apakah kamu merasakan cintamu pada orang tuamu bertumbuh besar dari waktu ke waktu?
41. Sejak kapan menjaga perasaan orang lain menjadi tanggung jawabmu?
42. Apa omongan orang paling pedas yang pernah kamu terima?
43. Apa satu kabar baik hari ini?
44. Apa hal yang kamu rasa paling sulit dari tumbuh dewasa?
45. Apa alasanmu untuk tetap bertahan hidup?
46. Pernah tidak tiba-tiba kamu merasa sedih, tapi bukan karena percintaan, tapi karena pendidikan, pertemanan, dan keuangan?
47. Apakah kamu bahagia dengan apa yang kamu jalani sekarang?
48. Pernah tidak seminggumu diisi dengan kelahiran, perkawinan, dan kematian suatu orang, terus kamu kayak ditampar bahwa ada atau tidak adanya kamu, hidup akan terus berjalan?
49. Kira-kira kalau kamu jadi orang lain, kamu bakal mau temenan sama kamu tidak? Kamu bakal nyaman sama kamu tidak? Kamu bakal suka sama kamu tidak?
50. Apakah kita bisa mencintai sebuah pertanyaan yang mungkin tidak memiliki jawaban?
Mungkin sudah saatnya kamu berhenti menanyakan suatu hal kepada orang lain, karena bisa saja jawaban yang dia berikan dapat menjebakmu pada masa lalu yang tidak membuatmu bertumbuh. Juga mungkin sudah saatnya kamu berhenti mempertanyakan pertanyaan yang jawabannya tidak pasti.
Fokuslah pada pertanyaan-pertanyaan yang dapat membuatmu bertumbuh menjadi manusia seutuhnya dan yang bisa menuntunmu pada pemikiran bahwa hidup ini harus terus dilanjutkan.
Itulah 50 pertanyaan yang jawabannya layak kamu renungkan di dalam hidup.
Baca Juga: 11 Quote Self-Awareness untuk Memperbaiki Diri, Dijamin Bikin Tenang!
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.