Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi fakta psikologis tentang priming, bagaimana pikiran diarahkan tanpa disadari. (Pinterest/MGProjekt Projekty Domow)

Pikiran manusia sering kali dipengaruhi oleh rangsangan yang terjadi bahkan sebelum disadari. Salah satu mekanisme bawah sadar yang sangat kuat adalah priming, yaitu fenomena psikologis di mana paparan awal terhadap suatu stimulus memengaruhi respons kamu terhadap stimulus berikutnya. Tanpa sadar, cara kamu berpikir, merasakan, bahkan bertindak bisa diarahkan hanya karena kata, gambar, atau ide tertentu yang muncul sebelumnya.

Efek priming bekerja diam-diam di balik layar kesadaran, namun memiliki dampak signifikan dalam banyak aspek kehidupan, mulai dari persepsi sosial, perilaku konsumen, hingga kinerja akademik. Dengan memahami bagaimana priming bekerja, kamu bisa lebih waspada terhadap pengaruh bawah sadar, dan menggunakan pengetahuan ini secara etis dalam komunikasi, pendidikan, maupun pengembangan diri.

Berikut 5 fakta psikologis tentang priming, bagaimana pikiran kamu dipengaruhi oleh isyarat halus.

1. Priming bekerja secara bawah sadar

Ilustrasi fakta psikologis tentang priming, bagaimana pikiran diarahkan tanpa disadari. (Pinterest/Creative Market)

Priming tidak memerlukan kesadaran atau perhatian penuh. Saat kamu terpapar pada stimulus tertentu, otak secara otomatis mengaktifkan asosiasi yang berkaitan dengan stimulus itu. Misalnya, mendengar kata “dokter” bisa membuat seseorang lebih cepat mengenali kata “perawat” dibandingkan “batu”, karena keduanya terkait secara semantik.

Efek ini terjadi sangat cepat dan tanpa disadari, menunjukkan bahwa pikiran kamu banyak dipandu oleh proses otomatis. Itulah mengapa priming sering digunakan dalam eksperimen psikologi untuk mengungkap mekanisme berpikir implisit. Bahkan jika seseorang menyangkal telah terpengaruh, data perilaku sering menunjukkan bahwa mereka memang berubah arah karena stimulus awal yang diterima.

2. Priming dapat mempengaruhi perilaku nyata

Editorial Team

EditorLinggauni

Tonton lebih seru di