Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Cara Menanam Cabai dalam Polibek, Bisa Panen Sendiri di Rumah!

ilustrasi tanaman lombok (pexels.com/Mark Stebnicki)
ilustrasi tanaman lombok (pexels.com/Mark Stebnicki)

Buat kamu yang suka pedas, pasti setuju kalau stok cabai atau lombok di rumah itu penting banget. Tapi harga cabai sering naik turun dan kadang cepat busuk kalau disimpan lama. Nah, daripada repot bolak-balik ke pasar, kenapa gak coba menanam lombok sendiri saja? Gak perlu lahan luas, cukup pakai polibek dan sedikit ruang di halaman atau teras rumah, kamu udah bisa punya tanaman cabai sendiri.

Menanam lombok dalam polibek itu cocok banget buat pemula. Selain hemat tempat, perawatannya juga gak terlalu ribet asal tahu triknya. Bahkan dengan perawatan yang konsisten, satu tanaman cabai bisa berbuah berkali-kali, lho. Artikel ini bakal bahas langkah-langkah praktis menanam lombok dalam polibek dari awal sampai panen. Yuk, langsung simak biar kamu bisa panen cabai dari rumah sendiri!

1. Pilih benih cabai yang berkualitas

ilustrasi bibit tanaman (pexels.com/Aleksander Dumała)
ilustrasi bibit tanaman (pexels.com/Aleksander Dumała)

Langkah awal yang penting adalah memilih benih lombok yang bagus. Kamu bisa beli benih di toko pertanian atau gunakan biji cabai dari dapur, asal dari buah yang sudah benar-benar matang. Pilih cabai yang warnanya merah tua dan tidak busuk, lalu ambil bijinya dan keringkan selama 1–2 hari.

Kalau kamu pakai benih kemasan, pastikan masa kedaluwarsanya belum lewat agar hasilnya maksimal. Benih yang berkualitas akan tumbuh lebih cepat dan tahan terhadap penyakit. Setelah itu, kamu bisa merendam benih dalam air hangat selama 4–6 jam untuk mempercepat proses tumbuh. Benih yang tenggelam biasanya yang paling bagus untuk ditanam.

2. Siapkan polibek dan media tanam yang subur

ilustrasi tanaman lombok (pexels.com/ M. Noor TM)
ilustrasi tanaman lombok (pexels.com/ M. Noor TM)

Gunakan polibek ukuran sedang hingga besar, minimal 30 cm diameternya, supaya akar cabai bisa tumbuh leluasa. Jangan lupa beri lubang di bagian bawah polibek agar air tidak menggenang dan menyebabkan akar busuk. Letakkan polibek di tempat yang mendapat sinar matahari langsung selama beberapa jam setiap hari.

Untuk media tanam, campurkan tanah gembur, kompos, dan sekam padi dengan perbandingan 2:1:1. Campuran ini bikin tanah kaya nutrisi dan cukup poros untuk pertumbuhan tanaman. Aduk rata semua bahan dan isi ke dalam polibek hingga hampir penuh. Siram sedikit media tanam agar lembap sebelum menanam benih.

3. Semai benih sebelum dipindah ke polibek

ilustrasi bibit (pexels.com/Tima Miroshnichenko)
ilustrasi bibit (pexels.com/Tima Miroshnichenko)

Benih lombok sebaiknya disemai dulu sebelum dipindah ke polibek utama. Gunakan wadah kecil seperti baki semai atau gelas plastik bekas yang sudah dilubangi. Tanam benih di media tanah tipis, lalu tutup dan siram dengan lembut. Simpan di tempat teduh dan lembap selama 5–7 hari hingga benih mulai berkecambah.

Setelah tunas tumbuh sekitar 5–10 cm dan punya 3–4 helai daun, kamu bisa memindahkannya ke polibek yang sudah disiapkan. Tanam dengan hati-hati agar akar tidak rusak. Lakukan pemindahan pada pagi atau sore hari agar tanaman tidak stres karena panas.

4. Siram rutin dan jaga kelembapan tanah

ilustrasi tanaman lombok (pexels.com/Robert So)
ilustrasi tanaman lombok (pexels.com/Robert So)

Tanaman cabai butuh cukup air, tapi jangan sampai terlalu basah. Siram tanaman setiap pagi, atau dua kali sehari saat cuaca sangat panas. Pastikan tanah tetap lembap, tapi tidak tergenang air. Gunakan semprotan air kalau tanaman masih kecil supaya batangnya gak patah.

Selain itu, pastikan tanaman mendapat sinar matahari minimal 6 jam per hari agar pertumbuhannya optimal. Kalau musim hujan, kamu bisa memindahkan polibek ke tempat yang lebih terlindungi agar tanah tidak becek. Perhatikan juga daun tanaman, kalau mulai layu, bisa jadi butuh lebih banyak air atau terkena hama.

5. Beri pupuk secara berkala

ilustrasi tanaman lombok (pexels.com/Ismael Campos Carrillo)
ilustrasi tanaman lombok (pexels.com/Ismael Campos Carrillo)

Untuk mendukung pertumbuhan buah cabai, kamu perlu memberi pupuk tambahan. Gunakan pupuk kompos, pupuk kandang, atau pupuk NPK setiap dua minggu sekali. Pupuk organik seperti air cucian beras atau air rendaman kulit pisang juga bisa jadi alternatif yang ramah lingkungan.

Taburkan pupuk di sekitar pangkal tanaman, lalu siram dengan air agar cepat meresap. Hindari pemupukan berlebihan karena bisa membakar akar dan merusak tanaman. Dengan nutrisi yang cukup, tanaman cabai akan tumbuh subur dan lebih cepat berbuah. Jangan lupa bersihkan gulma atau rumput liar di sekitar tanaman agar nutrisinya tidak terbagi.

6. Waspadai hama dan penyakit

ilustrasi cabai (pixabay.com/RosZie)
ilustrasi cabai (pixabay.com/RosZie)

Tanaman cabai cukup rentan terhadap hama seperti kutu daun, ulat, atau jamur. Periksa tanaman secara rutin, terutama bagian bawah daun dan batang. Jika ada tanda-tanda serangan hama, seperti daun berlubang atau menguning, segera semprot dengan pestisida nabati seperti air bawang putih atau larutan sabun cair.

Kamu juga bisa menanam tanaman pengusir hama seperti serai atau kemangi di sekitar polibek. Hindari menyiram terlalu sering agar tanah tidak lembap berlebihan, karena kondisi lembap bisa memicu jamur. Perawatan sederhana ini bisa mencegah kerusakan besar dan menjaga tanaman tetap sehat sampai panen.

7. Panen cabai saat sudah matang sempurna

ilustrasi cabai (pixabay.com/ignartonosbg)
ilustrasi cabai (pixabay.com/ignartonosbg)

Cabai biasanya bisa mulai dipanen sekitar 2–3 bulan setelah tanam, tergantung jenisnya. Panen cabai saat warnanya sudah merah merata, tandanya sudah matang sempurna. Gunakan gunting atau pisau kecil agar batang tanaman tidak rusak saat dipetik.

Jangan menunggu terlalu lama karena cabai yang terlalu matang bisa cepat busuk atau rontok. Semakin rutin kamu panen, tanaman akan terus memproduksi buah baru. Kamu bisa panen setiap 3–5 hari sekali selama masa produktifnya. Seru kan, bisa punya cabai segar hasil tanam sendiri?

Menanam cabai atau lombok dalam polibek itu gak ribet dan bisa dilakukan siapa saja, bahkan buat kamu yang tinggal di rumah sempit. Cukup dengan perawatan rutin, sinar matahari, dan sedikit pupuk, kamu bisa panen cabai sendiri tanpa harus beli ke pasar. Selain lebih hemat, hasil panenmu juga pasti lebih segar dan aman. Yuk, mulai nanam lombok di rumah sekarang!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Linggauni -
EditorLinggauni -
Follow Us

Latest Life NTB

See More

Metode Menulis dengan Timer, Produktivitas ala Pomodoro

03 Sep 2025, 07:18 WIBLife