2. Memberikan manfaat kepada masyarakat 

ilustrasi perempuan sedang berbagi ilmu (unsplash.com/Clayton Cardinalli)

Agama mengajarkan orang yang beruntung itu adalah mereka yang dapat memberi manfaat kepada banyak orang. Setiap kita dapat memberi manfaat bagi orang lain sesuai dengan kemampuan kita. Baik menyebarkan manfaat lewat ilmu, harta dan tenaga yang kita miliki.

Kelebihan apa yang kita miliki dapat menjadi sumber kebaikan untuk diberikan kepada orang lain yang membutuhkan. Untuk itu, lakukan dan sebarkan kebaikan sesuai dengan kemampuan yang kita miliki.

3. Bersyukur dengan apa yang kita miliki

ilustrasi ajakkan bersyukur (unsplash.com/Nathan Dumlao)

Sebagai makhluk sosial, setiap kita tentu membutuhkan bantuan orang lain. Untuk mencapai kebahagiaan itu, kuncinya bukan dengan melakukan perbandingan dengan orang lain. Tapi, syukurilah dengan apa yang kita miliki.

Perbandingan itu menurut laman sabpaisa.in, merupakan akar penyebab semua kecemburuan. Cemburu inilah sesungguhnya yang membuat pikiran kita tidak bahagia. Sadarlah bahwa kamu itu individu unik dengan berbagai potensi. Kamu tidak bisa meniru sepenuhnya menjadi seperti mereka. Jadi, percaya saja pada diri sendiri, terus belajar dan berkembang setiap hari.

4. Memberi bantuan materi maupun inmaterial 

ilustrasi pria sedang berbagi ilmu (unsplash.com/Mimi Thian)

Memberi itu, tidak harus berupa materi. Memberi inmaterial pun sangat bisa dilakukan. Pokoknya, apa pun yang kita miliki dan berguna bagi orang lain, tentu hal itu dapat kita donasikan untuk mereka yang membutuhkan. Dalam laman idlehearts, OrisonSwett

Marden mengatakan bahwa kekuatan hal-hal materi, untuk memberikan kebahagiaan, untuk membawa sukacita ke dalam hidup sangat dilebih-lebihkan. Tetapi sikap mental yang benar misalnya rasa syukur bahwa segala sesuatunya tidak lebih buruk, pikiran yang terlatih, kebiasaan berpikir yang benar kecakapan hidup, akan membawa kepada kita yang terbaik yang ada di alam semesta.

Dalam laman sabpaisa.in, dikatakan bahwa ketika kamu membantu seseorang tanpa mengharapkan imbalan apa pun, kamu akan selalu bahagia. Kalau tidak, tidak ada jumlah amal yang bisa memberi kamu ketenangan pikiran.

5. Sekecil apa pun, berusahlah melimpahkan kebahagiaan dan keriangan terhadap sesama 

ilustrasi perempuan saling melimpahkan kebahagiaan (unsplash.com/Priscilla Du Preez)

Bahagia dan keriangan seseorang bukan masalah jumlah. Yakinlah, bahagia dan keriangan itu bersumber dari pola pikir dan perilaku orang tersebut. Bangunlah pikiran dan perilaku yang mendatangkan kebahagiaan, seperti berbuat baik, membantu sesama, dan berbagi apa yang kita miliki maupun menolong orang lain.

Bangun perilaku kita pada hal-hal yang mendatangkan keberlimpahan kebahagiaan dan keriangan dalam hidup keseharian. Hal sekecil apa pun, kalau hal ini betul-betul dibutuhkan oleh orang lain akan memberi manfaat. Jadi, lakukan terus kebaikan sesuai yang kita mampu.

Itulah lima cara untuk melimpahkan rasa kebahagiaan dan keriangan hidup kamu. Hargai sepenuh hati kebahagiaan itu. Syukuri apa yang ada dan hiduplah secara seimbang. Sebab, sesuatu yang ada dalam diri kita itu menjadi sumber kebahagiaan yang bisa kita maksimalkan dan sebarkan pada orang lain.

Baca Juga: Ini 5 Alasan Kenapa Wisatawan Gak Mau Pulang dari Lombok