TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Pengenalan Dasar Filsafat, Menghindari Perdebatan Sia-Sia

Berfilsafat untuk mendapatkan kebenaran yang hakiki

Pinterest

Mataram, IDN Times - Tidak dapat disangkal bahwa, sadar atau tidak, semua orang sebenarnya melakukan aktivitas berfilsafat dalam kehidupan sehari-hari. Berfilsafat berarti mengikuti suatu proses berpikir untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan mendasar dan universal.

Jawaban dari pertanyaan-pertanyaan ini kemudian disusun secara sistematis dan dievaluasi secara kritis untuk mencapai kebenaran yang sebenarnya. Namun, jawaban yang ditemukan biasanya tidaklah sempurna dan prosesnya tidak pernah berakhir karena berfilsafat berarti terus-menerus mempertanyakan segala hal yang melibatkan manusia, alam, dan bahkan konsep Tuhan.

Dalam aktivitas berfilsafat, pemahaman tentang definisi dan konsep menjadi hal yang sangat penting untuk menghindari kebingungan. Apa sebenarnya definisi dan konsep tersebut? Seberapa pentingkah pemahaman tentang definisi dan konsep dalam berfilsafat? Mari kita telaah ulasan berikut ini!

1. Apa itu definisi dan konsep?

Pinterest

Kita sering melihat orang-orang terlibat dalam debat yang sangat sengit, bahkan sampai menyebabkan ketegangan tinggi dan perdebatan yang tak kunjung berujung. Tapi tahukah kita mengapa hal itu terjadi? Salah satu penyebabnya adalah penggunaan definisi yang berbeda untuk istilah yang sama. Oleh karena itu, memahami definisi suatu konsep sangat penting karena berperan sebagai penentu batas suatu pengertian, mencegahnya keluar dari konteks dan tercampuraduk dengan konsep lain.

Sementara itu, konsep dapat diartikan sebagai gambaran umum dari suatu ide atau gagasan dalam sistem penalaran. Dalam proses penalaran, penting untuk menetapkan batas yang jelas antara suatu konsep dengan konsep lainnya, baik itu dalam bentuk, sifat, maupun materi dari ide atau gagasan yang dibahas.

2. Definisi dan konsep merupakan satu kesatuan

Pinterest

Definisi dan konsep merupakan bagian integral satu sama lain, oleh karena itu, pemahaman terhadap definisi sangat penting sebelum memahami konsep. Konsep memiliki peranan penting dalam kemampuan kita untuk mengklasifikasikan dan mengkategorisasi suatu objek atau gagasan.

Ambil contoh, kita ingin menggambarkan sebuah meja. Penggambaran yang kita buat akan lebih jelas jika kita memiliki konsep tentang apa itu meja. Namun, kita tidak akan mampu mengkonseptualisasikan meja tanpa pemahaman yang cukup tentang definisi dan sifat-sifatnya. Dalam upaya mengklasifikasikan meja, kita perlu memahami secara mendalam apa yang dimaksud dengan meja dan bagaimana karakteristik fisiknya. Kemudian, konsep tentang meja baru akan terbentuk dalam pikiran kita.

Karena sifatnya yang membatasi, kita harus memusatkan pemikiran kita pada hakikat dari konsep meja itu sendiri, yaitu adanya kaki dan permukaan datar. Dalam mengkonseptualisasikan meja, kita memiliki kebebasan untuk membayangkan kaki meja itu ada satu, empat, atau bahkan lebih. Begitu pula dengan bentuk permukaan datarnya, bisa kita bayangkan bundar, persegi, atau zig-zag, namun yang penting, tetap sesuai dengan hakikat dari konsep meja tersebut.

Baca Juga: 7 Tanaman Hias Penyerap Racun di Udara yang Wajib Ada di Rumah

3. Menemukan jawaban dalam berfilsafat

Pinterest

Setelah memahami definisi dan konsep, kita dapat mengarahkan pencarian jawaban yang lebih mendalam dari pertanyaan-pertanyaan yang menghadapkan pada batasan pemikiran manusia. Filsafat, sebagai proses berpikir, memunculkan refleksi yang mencakup gambaran yang menyeluruh dan mendalam.

Pemikiran dalam filsafat ini cenderung bersifat spekulatif atau berdasarkan refleksi mendalam atas suatu teori tertentu. Pemikiran ini dihasilkan melalui proses merenung, mempertimbangkan secara mendalam dan mendasar, tanpa harus memiliki kontak langsung dengan objek yang sedang dipertimbangkan, seperti yang dilakukan oleh para filsuf dalam eksplorasi konsep-konsep filsafat.

4. Para filsuf mendefinisikan filsafatnya sendiri-sendiri

Pinterest

Dalam berdialektika, definisi memiliki peranan krusial karena menetapkan batas-batas suatu pengertian. Ini juga merupakan praktek umum yang dilakukan oleh para filsuf ketika mereka berusaha mendefinisikan konsep-konsep filosofis. Sebagai contoh, kita bisa melihat bagaimana filsuf Socrates mendefinisikan konsep kebaikan. Bagi Socrates, kebaikan adalah pencapaian ketenangan pikiran yang timbul dari tindakan yang benar.

Setiap individu juga memiliki cara unik dalam mendefinisikan Tuhan. Contohnya, seseorang mungkin mendefinisikan Tuhan sebagai "Yang Maha Pengasih" dalam doanya. Namun, cara mereka mengartikan "Maha Pengasih" tersebut bisa berbeda dengan interpretasi orang lain. Ungkapan "Maha Pengasih" tersebut bisa saja ditafsirkan sebagai atribut materi atau sebagai bentuk pengampunan, tergantung pada pandangan dan pengalaman spiritual masing-masing individu.

Verified Writer

Hirpan Rosidi

Seorang laki-laki yang memiliki impian yaitu kelak disalah satu rak toko buku populer, di antara buku-buku dari penulis besar, terselip satu buku dengan nama Hirpan Rosidi sebagai penulisnya.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Berita Terkini Lainnya