Di era digital saat ini, di mana teknologi seperti proyektor, tablet, dan papan interaktif semakin merajalela di ruang kelas, ternyata masih banyak universitas bergengsi di luar negeri. Termasuk di Amerika Serikat, Jepang, dan Jerman yang memilih bertahan dengan metode pengajaran tradisional, yaitu papan kapur.
Di balik kesan kuno, penggunaan papan kapur justru dianggap sebagai salah satu metode paling efektif dalam proses pembelajaran. Bukan karena keterbatasan teknologi, tapi karena ada nilai pedagogis dan praktis yang sulit tergantikan.
Beberapa profesor dan dosen di institusi ternama seperti MIT dan Kyoto University secara sadar mempertahankan cara ini karena dirasa mampu meningkatkan interaksi, konsentrasi, dan kejelasan dalam menyampaikan materi.
Berikut 5 alasan mengapa papan kapur tetap bertahan di ruang-ruang kelas universitas top dunia.