4 Alasan Mengapa Golongan Darah Itu A, B, AB, dan O

Saat pertama kali mendengar tentang golongan darah, banyak orang mungkin bertanya-tanya, kenapa urutannya A, B, AB, dan O? Bukankah logikanya seharusnya mengikuti abjad seperti A, B, C, dan D? Ternyata, penamaan golongan darah bukan sekadar urutan huruf, melainkan berdasarkan penemuan ilmiah dan sistem imun yang kompleks.
Sistem klasifikasi ini ditemukan oleh ilmuwan Austria, Karl Landsteiner, pada awal abad ke-20. Ia menemukan bahwa dalam darah manusia terdapat antigen tertentu di permukaan sel darah merah yang bisa memicu reaksi imun. Berdasarkan kombinasi antigen tersebut, maka ditetapkanlah empat golongan utama, yaitu A, B, AB, dan O.
Berikut ini 4 alasan utama kenapa sistem golongan darah memakai huruf A, B, AB, dan O, bukan A, B, C, dan D.
1. Berdasarkan antigen di sel darah merah
Huruf A dan B dalam sistem golongan darah merujuk pada jenis antigen yang ditemukan di permukaan sel darah merah. Antigen A menghasilkan golongan darah A, antigen B menghasilkan golongan darah B, keduanya sekaligus membentuk AB, dan ketiadaan keduanya menghasilkan golongan darah O.
Jadi, huruf-huruf ini bukan sekadar label, melainkan penanda biologis yang menentukan bagaimana sistem kekebalan tubuh bereaksi terhadap darah asing. Jika tubuh menerima darah dengan antigen yang tidak cocok, bisa terjadi reaksi imun serius, bahkan kematian.