Ada kalanya hidup menaruh kita pada situasi yang begitu berat hingga pikiran kita memilih untuk tidak mengakuinya. Menolak realitas adalah mekanisme bertahan hidup yang sering muncul ketika kenyataan terasa terlalu menyakitkan untuk dihadapi. Kita menyangkal, mengabaikan, atau berpura-pura bahwa semuanya baik-baik saja, padahal hati kita tahu ada sesuatu yang tidak benar. Ini bukan soal lemah atau kuat, ini soal manusia yang sering kali butuh waktu untuk menerima kenyataan pahit.
Namun, penolakan realitas yang terus dibiarkan justru membuat luka semakin dalam. Apa yang kita tutupi tidak pernah benar-benar hilang; ia hanya menunggu untuk muncul kembali, biasanya dengan cara yang lebih menyakitkan. Penulis ingin mengajakmu bercermin sejenak: apakah kamu sedang menjalani hidup apa adanya, atau sedang melarikan diri dari kebenaran yang sebenarnya perlu kamu hadapi?
Berikut 7 tanda bahwa kamu mungkin sedang menolak realitas yang menyakitkan.
