Setiap orang pasti pernah memakai topeng sosial, seperti tersenyum ketika hati lelah, terlihat kuat ketika dunia sedang begitu berat, atau pura-pura baik-baik saja agar tidak menyulitkan orang lain. Namun, ada sebagian dari kita yang memakai topeng itu terlalu lama, hingga lupa bagaimana rasanya menjadi diri sendiri.
Hidup dengan topeng mungkin tampak seperti cara aman untuk menghindari konflik atau penolakan, tetapi di balik itu semua, ada harga emosional yang harus dibayar. Ketika kamu terus menampilkan versi diri yang berbeda dari kenyataan batinmu, jarak antara dirimu yang ditampilkan dan dirimu yang “sebenarnya” semakin membesar. Jarak ini tidak hanya menguras energi, tetapi juga perlahan mengikis identitas.
Berikut 7 konsekuensi psikologis yang muncul ketika seseorang terlalu lama hidup dengan topeng sosial.
