Tidak semua orang tumbuh dalam lingkungan yang memberi ruang aman untuk menyampaikan perasaan. Ada yang sejak kecil diajarkan untuk diam, kuat, dan tidak merepotkan siapa pun. Ada juga yang terbiasa memendam karena takut ditolak, tidak ingin menambah masalah, atau merasa bahwa perasaannya tidak penting. Lama-kelamaan, memendam menjadi kebiasaan, hingga kamu lupa bagaimana rasanya bercerita dengan jujur.
Namun, perasaan yang tidak pernah diungkapkan tidak hilang begitu saja. Ia hanya berdiam di dalam tubuh dan pikiran, menunggu waktu untuk muncul dalam bentuk lain: kelelahan, kecemasan, atau bahkan emosi yang meledak tanpa alasan jelas. Tidak mengungkapkan perasaan mungkin terlihat seperti cara paling aman, tetapi dampak psikologisnya sering kali jauh lebih besar daripada yang kamu bayangkan.
Berikut 7 akibat dari kamu tidak pernah mengungkapkan perasaan.
