Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

6 Sosok Kartini di Sekitar Kita yang Perjuangannya Harus Diapresiasi

ilustrasi ibu dan anak (freepik.com/senivpetro)
ilustrasi ibu dan anak (freepik.com/senivpetro)

Kartini dikenal sebagai sosok perempuan yang berani bermimpi besar, di tengah situasi yang membatasi langkahnya. Tapi, kalau kita pikir-pikir lagi, ternyata banyak "Kartini" lain yang hadir di hidup kita. Mereka mungkin gak tercatat di buku sejarah, tapi perannya nyata dan membekas di hati.

Gak semua Kartini harus tampil di televisi atau dikenal publik. Banyak dari mereka hidup dekat dengan kita, memberi inspirasi lewat kesederhanaan, ketulusan, dan konsistensi dalam perjuangan sehari-hari. Siapa tahu, salah satunya ada di sekitarmu.

1. Ibu yang gak pernah lelah bangun pagi

ilustrasi ibu dan anak (freepik.com/prostooleh)
ilustrasi ibu dan anak (freepik.com/prostooleh)

Mungkin ini Kartini pertama yang kita kenal sejak kecil. Sosok yang rela bangun paling pagi, tidur paling akhir, dan tetap tersenyum di sela lelahnya. Ibu bukan hanya mencintai tanpa syarat, tapi juga memberi contoh soal keteguhan hati dan kesabaran.

Perjuangannya sering gak kelihatan, tapi dampaknya terasa seumur hidup. Bahkan ketika kita gak selalu mengerti kenapa beliau begitu keras atau cerewet, di situlah bentuk cintanya bekerja tanpa pamrih.

2. Guru yang mengajarkan kita percaya diri

ilustrasi guru mengajar (pexels.com/Max Fischer)
ilustrasi guru mengajar (pexels.com/Max Fischer)

Ada guru yang pernah bikin kita merasa mampu, meskipun saat itu dunia rasanya terlalu sulit. Bukan hanya mengajar pelajaran, tapi juga meyakinkan bahwa kita punya potensi untuk maju, asal gak mudah menyerah.

Sosok guru perempuan yang penuh semangat ini sering jadi tempat curhat, tempat belajar tentang nilai hidup, dan orang pertama yang percaya saat kita sendiri belum yakin. Kartini seperti ini gak akan pernah kita lupa.

3. Sahabat yang selalu jadi tempat pulang

ilustrasi seseorang bersama sahabat (pexels.com/Studio Labonheure)
ilustrasi seseorang bersama sahabat (pexels.com/Studio Labonheure)

Punya satu sahabat perempuan yang selalu ada, meski cuma lewat chat random di tengah malam, itu sebuah anugerah. Dia gak akan menghakimi saat kita cerita kegagalan, dan tahu persis caranya menenangkan tanpa menggurui.

Sahabat seperti ini adalah Kartini yang tahu caranya hadir tanpa drama. Seseorang yang terus mendukung tanpa banyak bicara, tapi keberadaannya selalu bikin hati hangat.

4. Rekan kerja yang gak pelit ilmu

ilustrasi berbagi cerita bersama rekan kerja (pexels.com/Alexander Suhorucov)
ilustrasi berbagi cerita bersama rekan kerja (pexels.com/Alexander Suhorucov)

Di dunia kerja, kita juga sering bertemu perempuan hebat yang diam-diam menjadi panutan. Dia bukan atasan, tapi cara dia bekerja, menyelesaikan masalah, dan berbagi ilmu tanpa gengsi bikin kita belajar banyak.

Dia tahu bahwa kolaborasi lebih penting daripada kompetisi. Dan meski jalannya mungkin gak selalu mudah, dia tetap berusaha tampil profesional tanpa kehilangan sisi hangatnya. Kartini seperti ini bikin kantor jadi tempat belajar, bukan cuma tempat cari cuan.

5. Perempuan kecil di cermin yang lagi belajar tegar

ilustrasi seseorang bercermin (pexels.com/Tugrul Kurnaz)
ilustrasi seseorang bercermin (pexels.com/Tugrul Kurnaz)

Kadang, kita lupa bahwa diri sendiri juga bisa jadi Kartini. Perempuan yang sedang belajar berdamai dengan luka, yang mencoba tetap bertahan meski hari terasa berat. Yang tetap bangun pagi, tetap berusaha, meski gak selalu dihargai.

Mengakui diri sendiri sebagai sosok yang tangguh bukan berarti sombong. Justru itu bentuk penerimaan dan penghargaan pada perjuangan yang selama ini kamu jalani. Pelan-pelan aja, tapi jangan berhenti.

6. Nenek yang masih menjahit di usia senja

ilustrasi seseorang nenek menjahit (freepik.com/freepik)
ilustrasi seseorang nenek menjahit (freepik.com/freepik)

Di balik keriput dan tangan yang mulai gemetar, ada semangat yang gak pernah padam. Nenek, atau sosok perempuan sepuh lain dalam keluarga, sering kali menyimpan cerita hidup yang gak kalah dahsyat dari film.

Dia mungkin gak pernah sekolah tinggi, tapi bijaksananya bisa meneduhkan. Kadang diam, kadang cerewet, tapi dari matanya kita bisa belajar apa itu ketulusan dan keteguhan.

Kita mungkin gak bisa jadi Kartini dalam arti besar, tapi setiap hari kita bisa jadi versi kecil dari perjuangan itu. Gak apa-apa kalau masih belajar. Karena jadi perempuan hebat gak harus sempurna, cukup tulus dan konsisten, meski dalam langkah-langkah sederhana.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
RINA WATI
EditorRINA WATI
Follow Us