Kritik bisa terasa seperti serangan, apalagi jika datang tiba-tiba atau disampaikan dengan cara yang tidak menyenangkan. Reaksi spontan kita sering kali defensif, seperti membalas, menyangkal, atau bahkan menyerang balik. Padahal, cara kita merespons kritik tidak hanya menentukan bagaimana konflik berkembang, tapi juga mencerminkan kedewasaan dan kebijaksanaan kita.
Orang yang mampu merespons dengan tenang dan elegan sering kali justru mendapatkan respek, bahkan dari mereka yang mengkritiknya. Menjadi bijak dalam menerima kritik bukan berarti kamu harus selalu setuju atau diam saja. Justru, bijak berarti tahu kapan harus mendengarkan, kapan memberi klarifikasi, dan bagaimana menahan ego agar percakapan tetap sehat.
Berikut 5 tips praktis untuk merespons kritik dengan cara yang bukan hanya menyelamatkan harga dirimu, tapi juga meninggalkan kesan positif dan berkelas.