Kelelahan emosional sering kali datang secara perlahan, tanpa suara, dan tanpa tanda-tanda besar yang mudah dikenali. Ia tidak selalu muncul dalam bentuk tangisan atau ledakan emosi; justru lebih sering hadir sebagai sunyi yang menguras dari dalam. Banyak orang tidak menyadari bahwa mereka sedang berada di ambang batas, karena tubuh dan pikiran sudah terbiasa menahan, menunda, bahkan memaksa diri untuk terus berjalan.
Dalam keadaan seperti ini, kelelahan emosional bukan lagi sekadar rasa lelah biasa, melainkan sinyal serius bahwa diri membutuhkan perhatian. Namun, di tengah rutinitas yang padat dan tanggung jawab yang terus bergerak, kita sering menyepelekan sinyal tersebut. Kita berpikir “nanti saja,” atau “ini cuma capek biasa,” padahal tubuh dan emosi sudah lama mengirimkan peringatan.
Berikut 5 tanda halus yang sering terabaikan, tanda-tanda yang mungkin telah lama membisiki bahwa kamu tidak lagi baik-baik saja.
