5 Simbol Tersembunyi dalam Film yang Mungkin Tak Pernah Kamu Sadari
- Warna merah dalam The Sixth Sense (1999)Dipakai sebagai penanda kehadiran dunia supranatural.
- Labu dalam The Godfather (1972)Jeruk sering disalahartikan sebagai labu, simbol kematian atau bahaya.
- Cermin dalam Black Swan (2010)Simbol dualitas dan kehancuran identitas balerina.
Film bukan sekadar rangkaian gambar bergerak dan dialog yang mengisahkan cerita. Di balik layar, para sutradara, penulis, dan desainer produksi sering menyisipkan simbol-simbol tersembunyi yang menyampaikan makna lebih dalam. Simbol ini bisa berupa warna, benda, gerakan, atau elemen visual yang tampak biasa namun sebenarnya mengandung pesan emosional, psikologis, bahkan filosofis.
Menemukan simbol tersembunyi dalam film bagaikan membuka lapisan baru dari cerita yang sama. Bagi penonton yang jeli, pengalaman menonton pun menjadi lebih kaya, seperti memecahkan teka-teki yang memperluas pemahaman terhadap karakter, tema, dan dunia film itu sendiri.
Berikut ini 5 simbol dalam film terkenal yang mungkin tak kamu sadari saat pertama kali menontonnya.
1. Warna merah dalam The Sixth Sense (1999)
Dalam film The Sixth Sense, warna merah digunakan secara strategis sebagai penanda kehadiran dunia supranatural. Setiap kali ada elemen merah dalam adegan, seperti gaun gadis kecil, kenop pintu, atau balon, itu biasanya menandai peristiwa atau objek yang terkait langsung dengan kematian atau arwah.
Sutradara M. Night Shyamalan mengungkapkan bahwa ia sengaja memilih warna merah sebagai gangguan visual dari dunia “normal” karakter utama. Mengetahui hal ini, penonton bisa menonton ulang dan menemukan isyarat tentang twist besar film ini jauh sebelum akhir cerita. Merah bukan hanya warna, melainkan petunjuk tersembunyi yang sangat berarti.
2. Labu dalam The Godfather (1972)
Dalam trilogi The Godfather, buah jeruk sering disalahartikan sebagai labu oleh sebagian penonton, menjadi simbol kematian atau bahaya yang akan datang. Setiap kali ada jeruk dalam adegan, tak lama kemudian akan terjadi kekerasan atau pembunuhan.
Contohnya, Vito Corleone sedang berbelanja jeruk saat ia ditembak di pasar. Dalam adegan menjelang akhir, ia bermain dengan cucunya sambil menggigit jeruk sebelum ia meninggal. Jeruk digunakan sebagai elemen visual yang menciptakan ketegangan halus dan memberi peringatan dini bagi penonton yang sadar akan pola ini.
3. Cermin dalam Black Swan (2010)
Dalam Black Swan, cermin menjadi simbol dualitas dan kehancuran identitas. Nina, sang balerina, terus-menerus menghadapi refleksi dirinya, baik secara harfiah maupun metaforis, yang perlahan menunjukkan sisi gelap yang tersembunyi dalam dirinya.
Refleksi tersebut bukan hanya menunjukkan keindahan atau teknik balet, tapi juga sisi psikologis Nina yang semakin retak. Cermin sering memunculkan bayangan yang bergerak sendiri atau menunjukkan sesuatu yang tak dilihat karakter, menciptakan ilusi visual yang mencerminkan kehancuran mental. Simbol ini memperkuat tema kegilaan dan obsesi dalam film.
4. Nomor 237 dalam The Shining (1980)
Stanley Kubrick dikenal sebagai sutradara yang obsesif terhadap detail, dan salah satu simbol paling banyak dibahas dalam The Shining adalah kamar hotel nomor 237. Kamar ini dianggap sebagai pusat energi jahat dalam film, tempat di mana halusinasi dan kekerasan berkembang.
Beberapa teori menyebut angka 237 merujuk pada jarak bumi ke bulan (237 ribu mil), mengaitkan film ini dengan teori konspirasi pendaratan bulan palsu, yang katanya "disutradarai" oleh Kubrick. Terlepas dari benar atau tidaknya teori tersebut, kamar 237 menjadi simbol misteri, trauma, dan sisi tergelap dari karakter Jack Torrance. Ia adalah ruang psikologis yang membuka gerbang kegilaan.
5. Jam 12:00 dalam Requiem For A Dream (2000)
Dalam film yang menyayat hati ini, jam sering kali berhenti atau menunjukkan pukul 12:00, baik siang maupun malam, sebagai simbol stagnasi dan kehancuran waktu. Film ini berisi montase berulang yang menggambarkan penggunaan narkoba, diiringi oleh bunyi detik jam atau visual jarum jam yang mendadak berhenti.
Pukul 12:00 dalam konteks ini tidak menunjukkan awal atau akhir, tapi titik stagnan, di mana waktu tak lagi berjalan, mencerminkan kehidupan para tokoh yang terjebak dalam lingkaran kecanduan. Simbol ini menyampaikan betapa hidup mereka berhenti secara emosional dan spiritual, bahkan ketika dunia terus berputar di luar sana.
Simbol-simbol tersembunyi dalam film memberi dimensi tambahan bagi penonton yang ingin menyelami lebih dalam. Mereka tidak selalu harus dimengerti saat pertama kali menonton, tetapi kehadirannya memberi keunikan dan lapisan artistik yang menjadikan film lebih dari sekadar cerita. Mengamati simbol adalah bentuk apresiasi terhadap sinema sebagai seni, sekaligus pengingat bahwa setiap detail bisa bermakna, jika kamu cukup peka untuk melihatnya.
Demikian 5 simbol dalam film terkenal yang mungkin tak kamu sadari saat pertama kali menontonnya.
