Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi terbakarnya perpustakaan Aleksandria. (Pinterest/WordPress.com)
Ilustrasi terbakarnya perpustakaan Aleksandria. (Pinterest/WordPress.com)

Perpustakaan Aleksandria ini terletak di kota Aleksandria, Mesir, yang berdiri pada 285-246 SM. Perpustakaan ini merupakan perpustakaan terbesar dan terpenting. Menurut sejarah, perpustakaan ini adalah bagian dari sebuah lembaga penelitian besar Mouseion yang dipersembahkan untuk para dewi yang menyukai kesenian.

Perpustakaan Aleksandria dibangun dari gagasan Demetrios dari Faleron yang kemudian diusulkan kepada Raja Ptolemaios I Soter pada zaman Helenistik. Akan tetapi, perpustakaan ini baru dibangun setelah Raja Ptolemaios I Soter, yaitu oleh putranya Ptolemaios II Filadelfos.

Mengutip dari Book Riot, berikut 5 hal yang perlu kamu ketahui tentang perpustakaan kuno Aleksandria.

1. Perpustakaan Aleksandria didirikan pada masa pemerintahan Ptolemeus II

Ilustrasi perpustakaan kuno Aleksandria yang terletak di kota Mesir. (Pinterest/CALYX Fragrance)

Perpustakaan Alexandria didirikan pada masa pemerintahan Ptolemeus II, anak dari Ptolemeus I, dengan bantuan Demetrius dari Phaleron, seorang negarawan Athena. Perpustakaan Alexandria merupakan perpustakaan terbesar di dunia pada masanya.

Perpustakaan Alexandria dibangun untuk menyimpan semua buku yang pernah ditulis dan menjadi tempat berpikir bagi para intelektual terkemuka. Perpustakaan Alexandria dibangun dengan tiang besar Hellenistik yang menggambarkan pengaruh Mesir.

Perpustakaan Alexandria dihancurkan pada tahun 48 SM, yang dianggap sebagai salah satu kerugian terbesar dalam sejarah dunia kuno. Sisa perpustakaan ini dihancurkan oleh Kekaisaran Romawi pada tahun 270 hingga 275, setelah meletus pemberontakan di Aleksandria.

Menurut Livy, 40.000 gulungan dihancurkan, namun Cassius Dio hanya menyebutkan bahwa "Gudang-gudang gandum dan buku-buku, yang konon jumlahnya banyak dan berkualitas bagus, dibakar".

2. Perpustakaan Aleksandria merupakan bagian dari lembaga penelitian

Ilustrasi perpustakaan kuno Aleksandria yang terletak di kota Mesir. (Pinterest/ArtStation)

Perpustakaan Alexandria merupakan bagian dari lembaga penelitian yang lebih besar, yaitu Museum Alexandria. Perpustakaan ini berfungsi sebagai sumber informasi bagi para cendekiawan yang melakukan penelitian di museum tersebut.

Perpustakaan Alexandria merupakan pusat literatur dunia kuno. Di sini, para ilmuwan dan filsuf berkumpul untuk melakukan penelitian dan eksperimen di berbagai bidang ilmu. Perpustakaan ini menyimpan hampir 1.000.000 dokumen penting dari seluruh dunia. Perpustakaan ini juga menjadi tempat para intelektual berdiskusi.

Selain itu, perpustakaan Alexandria menjadi simbol kemajuan teknologi saat itu. Di sini diperkenalkan sistem katalogisasi pertama kali. Perpustakaan ini juga dikenal karena kemampuan mengumpulkan dan menggandakan gulungan papirus dari seluruh dunia.

3. Perpustakaan Aleksandria ini diperkirakan memiliki 700.000 buku

Ilustrasi perpustakaan kuno Aleksandria yang terletak di kota Mesir. (Pinterest/ArtStation)

Buku-buku di perpustakaan Alexandria dibagi ke dalam beberapa kategori, diantaranya filsafat, hukum, tragedi, komedi, puisi, sejarah, kedokteran, matematika, ilmu pengetahuan alam, dan lain sebagainya.

Perpustakaan Alexandria ini diperkirakan memiliki sekitar 200.000 hingga 700.000 buku, yang dibagi ke dalam dua cabang perpustakaan. Buku-buku tersebut melalui pembelian di Athena dan Rhodes, dua pasar buku utama di Mediterania Kuno. Selain dari pembelian, ada juga melalui penyalinan dan melalui penyitaan.

4. Karya Plato dan Aristoteles disimpan di perpustakaan Aleksandria

Pinterest

Buku-buku di perpustakaan kuno Alexandria sebagian besar ditulis dalam dua bahasa, yaitu bahasa Yunani dan Mesir. Perpustakaan Alexandria dipercayai sebagai tempat dimana seluruh koleksi sastra Yunani Kuno disimpan.

Perpustakaan Alexandria menyimpan berbagai karya, di antaranya karya-karya para filsuf terkenal seperti Plato dan Aristoteles, naskah-naskah kuno dari Mesir dan Mesopotamia, buku-buku tentang ilmu pengetahuan, matematika, dan astronomi.

Alkitab, karya-karya dari Asyur, Persia, dan teks Buddha juga diyakini menjadi bagian dari koleksi perpustakaan ini.

5. Hancurnya perpustakaan Aleksandria

Ilustrasi terbakarnya perpustakaan Aleksandria. (Pinterest/WordPress.com)

Perpustakaan Alexandria hancur dalam dua kesempatan yang berbeda. Cabang perpustakaan aslinya terletak di istana kerajaan di Alexandria, dekat pelabuhan. Ketika Julius Caesar ikut campur tangan dalam perang saudara antara Cleopatra dan Ptolemeus XIII pada 48 SM, Julius Caesar memerintahkan bala tentaranya untuk membakar kapal-kapal Mesir yang bersandar di pelabuhan. Api dari kapal-kapal tersebut merembet ke perpustakaan dan menghancurkannya sepenuhnya.

Cabang kedua perpustakaan Alexandria terletak di dalam kuil yang didedikasikan untuk dewa Serapis. Pada tahun 391 M, Kaisar Romawi Theodosius menyatakan agama Kristen sebagai satu-satunya agama resmi di Roma, dan memerintahkan semua kuil dihancurkan. Kuil Serapis di Alexandria hancur total, dan bersamanya cabang kedua perpustakaan itu pun hancur.

Ada beberapa teori lain yang tentang hancurnya perpustakaan ini. Pasukan Arab Islam pimpinan Jenderal Amr ibn Ash melakukan pemusnahan terhadap jutaan naskah tua koleksi perpustakaan. Pada akhirnya, kebakaran yang terjadi pada perpustakaan Alexandria merupakan strategi politik yang dilakukan bangsa Barat untuk memberikan citra buruk kepada kubu Arab Islam.

Nah itulah 5 hal yang perlu kamu ketahui tentang perpustakaan kuno Aleksandria.

Editorial Team