Ada banyak alasan mengapa seseorang memilih memendam cerita: takut merepotkan orang lain, khawatir dianggap lemah, atau merasa bahwa tidak ada yang benar-benar ingin mendengarkan. Memendam cerita memang terlihat seperti pilihan aman, tetapi lama-kelamaan kebiasaan ini melelahkan secara emosional.
Apa yang tidak diucapkan tetap tinggal di dalam diri, berputar, menekan, dan akhirnya memengaruhi cara kita merasakan dan menjalani hidup. Kebiasaan menahan kata-kata juga sering membuat kita kehilangan hubungan yang sehat dengan diri sendiri. Cerita yang tidak pernah keluar berubah menjadi beban mental yang berat, membuat pikiran sulit tenang dan emosi sulit teratur.
Berikut 5 dampak psikologis dari kebiasaan memendam cerita, agar kamu bisa lebih menyadari pentingnya memberi ruang untuk dipecahkan, diceritakan, atau setidaknya diakui.
