Perfeksionisme sering dianggap sebagai sifat positif, tanda seseorang disiplin, teliti, dan berorientasi tinggi. Namun di balik citra itu, tersimpan risiko yang tak selalu tampak di permukaan. Keinginan untuk selalu sempurna dapat perlahan menggerogoti kesehatan mental, hubungan sosial, dan produktivitas, tanpa kita sadari.
Bahaya perfeksionisme muncul bukan hanya ketika kita gagal mencapai standar, tetapi juga ketika kita terjebak dalam pikiran bahwa apa pun yang kita lakukan “belum cukup baik.” Ketika dibiarkan, pola ini bisa menghambat pertumbuhan pribadi dan membuat hidup terasa penuh tekanan.
Berikut 5 bahaya perfeksionisme tersembunyi yang patut diwaspadai.