Pernikahan seharusnya menjadi keputusan yang matang, didasari kesiapan fisik, emosional, dan mental dari kedua belah pihak. Namun, di beberapa budaya atau kondisi sosial, pernikahan di usia muda masih sering terjadi, bahkan dianggap sebagai hal yang wajar. Padahal, menikah di bawah umur memiliki banyak konsekuensi serius, terutama dari sisi kesehatan dan psikologis yang jarang disadari sejak awal.
Anak atau remaja yang dipaksa menikah belum memiliki kesiapan untuk menghadapi tanggung jawab rumah tangga. Mereka masih berada dalam fase pertumbuhan dan pencarian jati diri, bukan fase membesarkan anak atau mengelola kehidupan bersama.
Berikut ini 5 bahaya menikah di bawah umur yang penting diketahui, agar masyarakat lebih sadar akan dampak jangka panjangnya.