5 Alasan Mengapa Pertarungan Zoro vs Mihawk Sangat Dinantikan

Setelah kekalahannya di Baratie, Zoro menyadari betapa jauhnya jarak kekuatannya dengan Mihawk. Namun bukannya menyerah, ia malah menjadikan Mihawk sebagai target utama dalam perjalanannya. Ironisnya, di masa time skip, Zoro justru belajar langsung dari orang yang harus ia kalahkan. Di bawah bimbingan Mihawk, ia memoles teknik, meningkatkan ketahanan, dan mengasah ambisi.

Hubungan ini menciptakan dinamika yang kompleks: Zoro menghormati Mihawk bukan hanya sebagai lawan, tapi juga sebagai mentor. Hal ini memperdalam makna pertarungan mereka di masa depan. Pertarungan itu bukan sekadar duel antar pendekar, melainkan bentuk tertinggi dari rasa hormat Zoro kepada Mihawk, bahwa satu-satunya cara untuk melunasi utangnya adalah dengan mengalahkan gurunya.

Mihawk dikenal sebagai “Pendekar Pedang Terkuat di Dunia”, tetapi sedikit sekali yang diketahui tentang asal-usul atau pencapaiannya. Ia adalah mantan Shichibukai, dan kini membentuk aliansi dengan Crocodile dalam kelompok Cross Guild. Meskipun ia jarang terlihat bertarung serius, setiap kemunculannya selalu menunjukkan bahwa kekuatannya berada jauh di atas pendekar lain.

Misteri seputar Mihawk membuat banyak penggemar yakin bahwa ia adalah puncak kekuatan sejati bagi Zoro. Ia bukan sekadar lawan, tetapi simbol pencapaian tertinggi bagi semua pendekar di dunia One Piece. Itulah sebabnya pertarungan melawan Mihawk dipandang sebagai akhir dari perjalanan Zoro, bukan hanya sebagai tantangan, tetapi juga sebagai penyegelan takdirnya.

Eiichiro Oda dikenal sebagai penulis yang menyisipkan banyak foreshadowing dalam ceritanya. Pertemuan pertama Zoro dan Mihawk di Baratie adalah salah satu momen paling kuat, yang masih relevan hingga kini. Dalam wawancara dan SBS, Oda juga kerap menyatakan bahwa Zoro akan mencapai mimpinya dengan cara yang epik.

Beberapa penggemar berspekulasi bahwa Oda sengaja menahan pertarungan ini hingga saat yang paling tepat, mungkin setelah pertempuran besar melawan Pemerintah Dunia, atau bahkan sebagai epilog setelah cerita utama selesai. Teori ini didukung oleh kenyataan bahwa Mihawk tidak berada di jalur cerita utama saat ini, dan peran Zoro sebagai tangan kanan Luffy belum selesai sepenuhnya.

Salah satu teori yang paling populer menyebutkan bahwa Zoro akan menghadapi Mihawk setelah Luffy menjadi Raja Bajak Laut. Ini berarti pertarungan akan terjadi di akhir cerita, sebagai bentuk resolusi pribadi Zoro atas ambisinya. Teori lain menyebutkan bahwa pertarungan bisa terjadi ketika Cross Guild akhirnya berkonflik langsung dengan Topi Jerami.

Tempat pertarungan juga menjadi bahan spekulasi. Beberapa penggemar menduga bahwa duel mereka akan terjadi di tempat yang sunyi dan terisolasi, sebuah arena di mana hanya keduanya yang ada, jauh dari gangguan dunia. Ini mencerminkan karakter Mihawk yang menyukai kesendirian dan keanggunan dalam pertarungan, serta memberikan ruang bagi duel legendaris yang tidak terganggu oleh perang besar atau kekacauan global.

Jika Zoro berhasil mengalahkan Mihawk, maka ia akan mewujudkan impiannya yang telah ia genggam sejak awal cerita: menjadi pendekar pedang terkuat di dunia. Tapi lebih dari sekadar gelar, kemenangan itu adalah validasi dari seluruh pengorbanan, luka, dan tekad yang ia lalui sepanjang perjalanan bersama Luffy dan kru Topi Jerami.

Kemenangan ini juga akan menjadi simbol bahwa generasi baru telah menggantikan generasi lama. Mihawk sebagai legenda akan memberi tempat pada Zoro sebagai pewaris tahta pedang sejati. Momen ini akan mengukuhkan Zoro sebagai figur legendaris dalam dunia One Piece, berdiri sejajar dengan Luffy yang telah mencapai gelarnya sebagai Raja Bajak Laut.

Demikian 5 alasan mengapa pertarungan Zoro vs Mihawk sangat dinantikan.