Dalam budaya modern yang kerap memuja kesibukan, istirahat sering kali dipandang sebelah mata. Banyak orang merasa bersalah ketika berhenti sejenak, seolah waktu yang digunakan untuk beristirahat adalah bentuk kemalasan. Padahal, tubuh dan pikiran manusia tidak dirancang untuk bekerja tanpa henti.
Sama seperti otot yang butuh jeda setelah berkontraksi, otak dan jiwa pun memerlukan ruang untuk pulih agar dapat kembali berfungsi dengan baik. Istirahat bukanlah lawan dari kerja, melainkan pasangannya. Tanpa istirahat, kerja kehilangan kualitasnya. Sebaliknya, dengan istirahat yang cukup, kerja menjadi lebih efektif, kreatif, dan menyenangkan.
Berikut 5 alasan mengapa istirahat sama pentingnya dengan bekerja, dan mengapa kita perlu berhenti melihatnya sebagai kelemahan.