5 Material Bangunan Tahan Air, Cocok untuk Rumah di Daerah Banjir
Ketika membangun rumah di daerah rawan banjir, pemilihan material bangunan yang tepat sangatlah penting. Banjir adalah bencana alam yang bisa menyebabkan kerugian besar jika bangunan tidak dilengkapi dengan material yang sesuai. Hal ini untuk memastikan keamanan dan ketahanan bangunan terhadap banjir yang bisa datang sewaktu-waktu.
Rumah adalah aset besar yang harus dilindungi dan bisa menjadi investasi dalam jangka panjang. Sebab jika tidak, rumah akan mudah kehilangan fungsinya dan menjadi sumber masalah nantinya. Berikut ini adalah lima material bangunan yang direkomendasikan untuk rumah di daerah rawan banjir!
1.Pilih batu-bata yang tahan air
Batu bata merupakan salah satu material konstruksi yang sudah terbukti kuat dan tahan lama. Pemilihan batu bata tahan air akan lebih menjaga kekokohan struktur bangunan saat terkena air banjir. Batu bata tahan air memiliki daya serap air yang rendah, sehingga tidak akan menyerap air berlebihan yang dapat merusak struktur bangunan.
Keuntungan menggunakan batu bata tahan air termasuk kemampuannya untuk tetap kokoh meskipun terendam air dalam jangka waktu yang singkat. Selain itu, batu bata juga memberikan isolasi panas yang baik, menjaga suhu di dalam ruangan lebih stabil.
2.Beton precast
Beton pracetak atau precast concrete adalah material bangunan yang dibuat di pabrik dan dipasang di lokasi konstruksi. Material ini terkenal karena kekuatannya yang tinggi dan daya tahan terhadap air yang baik. Beton pracetak dapat dibuat dengan berbagai tingkat ketahanan terhadap air tergantung pada campuran beton yang digunakan.
Penggunaan beton pracetak bisa untuk lantai, dinding, dan struktur bangunan lainnya dapat membantu mengurangi risiko kerusakan akibat banjir. Selain itu, beton pracetak juga lebih cepat untuk dipasang, mengurangi waktu konstruksi secara keseluruhan.
3.Kayu tahan air
Pemilihan kayu yang tahan terhadap air adalah pilihan tepat untuk bagian interior dan eksterior rumah di daerah banjir. Kayu seperti kayu meranti, kayu bangkirai, atau kayu keruing memiliki sifat alami yang lebih tahan terhadap kelembaban dan perubahan suhu.
Sebelum digunakan, pastikan untuk melapisi kayu dengan pelapis yang tahan air atau cat yang tahan terhadap cuaca. Penggunaan kayu tahan air bisa dimanfaatkan untuk lantai, dinding, dan bahkan atap. Namun, perlu perawatan ekstra untuk menjaga keindahan dan ketahanan kayu dalam jangka panjang.
4.Baja galvanis
Baja galvanis adalah material yang sangat tahan terhadap korosi dan oksidasi, sehingga sangat cocok untuk digunakan di lingkungan yang sering terkena air seperti daerah banjir. Baja galvanis dilapisi dengan lapisan seng yang melindungi baja dari kontak langsung dengan air atau kelembaban berlebih.
Penggunaan baja galvanis umumnya untuk rangka atap, konstruksi struktural, dan material eksterior yang membutuhkan ketahanan ekstra terhadap cuaca ekstrem. Material ini tidak hanya kuat, tetapi juga relatif mudah dalam perawatan.
5.Kaca tahan bencana
Terakhir, kamu juga bisa memilih material kaca yang tahan terhadap bencana. Kaca tahan bencana atau disaster-resistant glass adalah pilihan yang cerdas untuk jendela dan bagian bangunan lainnya yang memerlukan transparansi tetapi juga ketahanan yang tinggi terhadap tekanan air dan serangan fisik lainnya.
Kaca ini biasanya diperkuat dengan lapisan khusus yang membuatnya lebih kuat dan tahan terhadap benturan. Penggunaan kaca ini dapat membantu mengurangi risiko kerusakan jendela dan mempertahankan bangunan saat terjadi banjir. Beberapa jenis kaca bahkan dapat memberikan manfaat tambahan dalam menjaga suhu ruangan.
Memilih material bangunan yang tepat untuk rumah di daerah banjir adalah pilihan yang bijak. Berkonsultasi dengan orang yang ahli atau arsitek terpercaya untuk memilih material yang sesuai dengan kebutuhanmu, ya!
