Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Tahun Pertama Kerja: Tantangan Seru yang Penuh Pelajaran

ilustrasi merasa stres di tempat kerja (pexels.com/Mikhail Nilov)
ilustrasi merasa stres di tempat kerja (pexels.com/Mikhail Nilov)

Bima, IDN Times - Memasuki dunia kerja di tahun pertama adalah momen yang bikin campur aduk-antara excited dan deg-degan. Ini adalah fase transisi besar dari kehidupan kampus yang serba fleksibel ke dunia profesional yang penuh tuntutan. Di tahun pertama ini, kesan pertama yang kamu ciptakan bakal jadi pijakan penting buat perjalanan kariermu ke depan.

Tapi, tahun pertama juga sering kali jadi ladang trial and error karena minimnya pengalaman. Wajar banget, kok, kalau kamu melakukan kesalahan. Namun, belajar dari pengalaman orang lain bakal membantumu menghindari jebakan yang bisa menghambat karier.

Yuk, cek beberapa kesalahan yang sering dilakukan di tahun pertama kerja supaya kamu bisa lebih siap melangkah!

1. Tidak meminta bantuan ketika membutuhkannya

ilustrasi dua rekan kerja di kantor (pexels.com/Alena Darmel)
ilustrasi dua rekan kerja di kantor (pexels.com/Alena Darmel)

Pernah merasa malu buat tanya karena takut dianggap nggak kompeten? Stop, deh! Bertanya atau minta bimbingan justru menunjukkan kalau kamu ingin belajar dan serius memahami pekerjaanmu.

Ingat, nggak ada yang langsung jago di hari pertama kerja. Dengan bersikap terbuka, kamu nggak cuma belajar lebih cepat, tapi juga membangun hubungan baik dengan rekan kerja. Proaktiflah mencari tahu, karena itu tanda kamu siap berkembang!

2. Mengabaikan feedback dari atasan atau rekan kerja

ilustrasi mendapat kritik dan saran di tempat kerja (pexels.com/Moose Photos)
ilustrasi mendapat kritik dan saran di tempat kerja (pexels.com/Moose Photos)

Feedback itu ibarat cermin, lho. Kalau kamu hanya fokus pada rasa nggak nyaman saat dikritik, kamu bakal kehilangan peluang buat memperbaiki diri.

Alih-alih defensif, coba dengarkan masukan dengan kepala dingin. Analisis kritik yang kamu terima, lalu terapkan untuk meningkatkan kualitas kerja. Dengan begitu, kamu menunjukkan bahwa kamu adalah karyawan yang dewasa dan profesional.

3. Terlalu berusaha menyenangkan semua orang

ilustrasi berbicara di depan umum (pexels.com/Diva Plavalaguna)
ilustrasi berbicara di depan umum (pexels.com/Diva Plavalaguna)

Tahun pertama kerja sering bikin kamu pengen jadi people pleaser. Semua permintaan dari atasan atau rekan kerja kamu terima tanpa pikir panjang. Hasilnya? Kamu jadi overwork dan kewalahan.

Jangan ragu buat bilang "tidak" kalau tugas yang kamu terima sudah melampaui batas kemampuanmu. Belajar menetapkan prioritas dan mengatakan "tidak" dengan sopan adalah skill penting untuk menjaga produktivitas dan kesehatan mental.

4. Tidak mengelola waktu dengan baik

ilustrasi memakai jam tangan (pexels.com/Marius Mann)
ilustrasi memakai jam tangan (pexels.com/Marius Mann)

Salah satu jebakan klasik adalah nggak bisa atur waktu. Kamu mungkin pengen multitasking atau langsung menyelesaikan semuanya sekaligus, tapi hasilnya malah bikin stres.

Gunakan tools seperti aplikasi manajemen tugas atau planner untuk mengorganisasi pekerjaanmu. Prioritaskan tugas-tugas penting dan mendesak, lalu eksekusi secara bertahap. Time management yang baik bikin hidupmu lebih teratur dan jauh dari burnout.

5. Mengabaikan pentingnya networking

ilustrasi berjabat tangan (pexels.com/MART  PRODUCTION)
ilustrasi berjabat tangan (pexels.com/MART PRODUCTION)

Jangan cuma sibuk kerja, lupa membangun koneksi! Networking adalah investasi penting yang sering disepelekan karyawan baru.

Kenalan sama rekan kerja dari divisi lain atau ikut acara profesional bisa membuka pintu kesempatan yang nggak terduga. Semakin luas lingkaran koneksimu, semakin besar peluang karier yang bisa kamu raih ke depannya.

6. Tidak berani mengambil inisiatif

ilustrasi menyelesaikan tugas kantor (pexels.com/olia danilevich)
ilustrasi menyelesaikan tugas kantor (pexels.com/olia danilevich)

Jangan cuma nunggu perintah, tunjukkan bahwa kamu punya ide! Kalau kamu melihat peluang untuk memperbaiki proses kerja atau memberikan ide kreatif, sampaikan dengan percaya diri.

Atasan akan menghargai karyawan yang berani mengambil langkah proaktif. Ini juga bikin kamu lebih menonjol di tempat kerja, lho.

7. Mengabaikan keseimbangan hidup dan kerja

ilustrasi ruang hobi (pexels.com/Antoni Shkraba)
ilustrasi ruang hobi (pexels.com/Antoni Shkraba)

Sibuk kerja sampai lupa istirahat itu bukan tanda dedikasi, tapi tanda bahaya! Banyak karyawan baru yang merasa harus kerja tanpa henti untuk membuktikan diri, padahal itu hanya bikin tubuh dan pikiranmu cepat lelah.

Pastikan kamu tetap punya waktu untuk recharge—entah dengan berolahraga, kumpul bareng teman, atau sekadar me time. Keseimbangan hidup dan kerja bakal bikin kamu lebih produktif dan bahagia.


Tahun pertama kerja memang penuh dengan pelajaran berharga. Dengan menghindari kesalahan-kesalahan di atas, kamu bisa membangun fondasi karier yang solid sekaligus menikmati perjalanan profesionalmu. Jadi, siap menghadapi tantangan dunia kerja?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Sri Gunawan Wibisono
EditorSri Gunawan Wibisono
Follow Us