Ini 6 Fakta tentang Penyakit Kurap, Jangan Disepelekan!

Terjadi akibat infeksi jamur dan dapat menular, lho!

Penyakit kulit menjadi salah satu masalah kesehatan yang umum diderita. Dari sekian jenis penyakit kulit, salah satunya yang sering kita dengar adalah kurap atau kadas.

Kurap dapat terjadi pada siapa saja. Rasa gatal yang ditimbulkan dapat membuat penderitanya merasa tidak nyaman. Terlebih lagi, kurap termasuk penyakit yang menular. Untuk lebih mengetahui dan mewaspadainya, simak ulasan berikut ini ya!

1. Disebabkan oleh infeksi jamur

Ini 6 Fakta tentang Penyakit Kurap, Jangan Disepelekan!ilustrasi kulit gatal akibat kurap (freepik.com/freepik)

Kurap atau kadas (ringworm) merupakan infeksi jamur pada kulit. Dikutip dari laman Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC), sekitar 40 spesies jamur yang berbeda dapat menyebabkan kurap. Jenis jamur penyebab kurap, seperti Trichophyton, Microsporum dan Epidermophyton.

Berdasarkan lokasi infeksi pada tubuh, kurap memiliki sebutan yang berbeda-beda, seperti:

  • Tinea pedis atau kutu air, yaitu kurap yang muncul di kaki
  • Tines cruris atau jock itch, yaitu kurap di selangkangan, paha bagian dalam atau bokong
  • Tinea capitis, yaitu kurap di kulit kepala
  • Tinea barbae, yaitu kurap yang muncul di janggut
  • Tinea manuum, yaitu kurap yang muncul di tangan
  • Tinea unguium atau onychomycosis, yaitu kurap di kuku kaki atau kuku jari tangan
  • Tinea corporis, yaitu kurap yang muncul di badan

2. Gejala umum kurap

Ini 6 Fakta tentang Penyakit Kurap, Jangan Disepelekan!ilustrasi kurap pada kulit (commons.m.wikimedia.org/James Heilman, MD)

Gejala kurap yang timbul sering kali tergantung pada area tubuh yang terinfeksi. Umumnya, gejala ditandai dengan kulit yang terasa gatal, muncul bercak merah, gatal dan bersisik serta ruam kemerahan yang menyerupai cincin.

Jika terjadi di kulit kepala, biasanya menyebabkan rambut di sekitarnya patah atau rontok dan dapat menimbulkan area botak di kepala. Sementara itu, kuku yang terkena kurap mungkin menjadi lebih tebal, berubah warna, mulai retak atau terlihat seperti terangkat dari dasar kuku.

3. Cara penularan dan faktor risiko kurap

Ini 6 Fakta tentang Penyakit Kurap, Jangan Disepelekan!ilustrasi seseorang ingin menggunakan handuk (freepik.com/freepik)

Kurap termasuk penyakit kulit yang menular. Penyebaran kurap dapat melalui beberapa cara, yaitu:

  • Manusia ke manusia: kurap sering menyebar melalui kontak langsung dengan orang yang terinfeksi
  • Hewan ke manusia: Seseorang dapat tertular kurap dengan menyentuh hewan yang telah terinfeksi
  • Objek ke manusia: Kurap dapat menyebar melalui kontak dengan benda atau permukaan yang digunakan oleh orang atau hewan yang terinfeksi
  • Tanah ke manusia: Pada kasus yang jarang terjadi, kurap dapat menyebar melalui kontak langsung dengan tanah yang terkontaminsi jamur

Adapun faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang terkena kurap, di antaranya:

  • Tinggal di daerah dengan cuaca panas dan lembab
  • Kontak langsung dengan orang atau hewan yang terinfeksi
  • Penggunaan pakaian, tempat tidur, handuk atau barang pribadi bersama dengan orang yang terinfeksi
  • Melakukan olahraga yang melibatkan kontak fisik, seperti gulat
  • Sering memakai sepatu atau pakaian ketat
  • Berkeringat berlebihan
  • Memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah

Baca Juga: 15.500 Ekor Sapi NTB Dikirim Lewat Tol Kapal Laut ke Jabodetabek

4. Kurap berbeda dengan kudis

Ini 6 Fakta tentang Penyakit Kurap, Jangan Disepelekan!ilustrasi tungau Sarcoptes scabiei penyebab kudis (commons.m.wikimedia.org/Kalumet)

Sama-sama menimbulkan rasa gatal dan dapat menular, kurap dan kudis adalah dua kondisi yang berbeda. Jika kurap terjadi akibat infeksi jamur, kudis (scabies) disebabkan oleh tungau kecil Sarcoptes scabiei.

Kudis dapat menyebar melalui kontak fisik dengan penderita dan penggunaan barang bersama, misalnya pakaian dan tempat tidur.

Dilansir Mayo Clinic, tungau betina menggali di bawah kulit dan membuat terowongan lalu bertelur. Setelah telur menetas, larva tungau menuju ke permukaan kulit untuk tumbuh dan dapat menyebar ke area kulit lainnya atau bahkan ke orang lain. Rasa gatal yang dihasilkan akibat reaksi alergi tubuh terhadap tungau, telur dan kotorannya.

5. Pengobatan kurap

Ini 6 Fakta tentang Penyakit Kurap, Jangan Disepelekan!ilustrasi penggunaan krim di kulit tangan (pexels.com/Karolina Grabowska)

Dikutip dari laman CDC, perawatan kurap dilakukan berdasarkan lokasi area tubuh yang terinfeksi dan keparahan infeksinya. Beberapa bentuk kurap dapat diobati dengan obat yang dibeli tanpa resep dokter. Namun, bentuk kurap lainnya memerlukan obat antijamur yang diresepkan oleh dokter.

Pengobatan kurap pada kulit, seperti kutu air (tinea pedis) dan gatal di selangkangan (tinea cruris) biasanya dapat diobati dengan obat antijamur berbentuk krim, losion atau bedak yang dioleskan ke kulit selama dua hingga empat minggu. Untuk penggunaannya, harus mengikuti petunjuk pada label kemasan. Jika kondisinya tidak membaik, segera hubungi dokter untuk penanganan lebih lanjut.

Sementara itu, kurap di kulit kepala (tinea capitis) biasanya memerlukan pengobatan dengan obat antijamur oral yang diresepkan oleh dokter.

Dilansir Healthline, beberapa hal lainnya yang dapat dilakukan di rumah untuk membantu mengatasi kurap, yaitu:

  • Mencuci pakaian setiap hari dan sprei secara berkala
  • Mengeringkan kulit secara menyeluruh setelah mandi
  • Mengenakan pakaian yang longgar
  • Mengobati seluruh area tubuh yang terinfeksi secara teratur

6. Pencegahan kurap

Ini 6 Fakta tentang Penyakit Kurap, Jangan Disepelekan!ilustrasi mencuci tangan (pexels.com/cottonbro)

Beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi risiko seseorang terkena kurap, seperti:

  • Menjaga kebersihan tubuh dan sering mencuci tangan, terutama setelah memegang benda di tempat umum dan berinteraksi dengan hewan
  • Menjaga kulit tetap bersih dan kering
  • Rutin mandi setelah berolahraga atau melakukan kegiatan yang berkeringat serta menjaga kebersihan seragam dan perlengkapan olahraga
  • Rutin membersihkan kandang hewan peliharaan dengan desinfektan dan memeriksakan kesehatan hewan peliharaan
  • Membatasi kontak dengan orang atau hewan yang mengidap kurap jika memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah
  • Memakai alas kaki saat berada di tempat umum
  • Rutin mengganti kaus kaki dan pakaian dalam
  • Tidak berbagi barang-barang pribadi dengan orang lain, seperti pakaian, handuk, sisir dan lainnya

Agar terhindar dari kurap dan penyakit kulit lainnya, penting bagi kita untuk selalu menjaga kebersihan diri dan lingkungan. Apabila kamu mengalami masalah pada kulit, sebaiknya konsultasikan dengan dokter untuk mengetahui penyebabnya dan mendapatkan solusi yang tepat.

Baca Juga: Hewan Ternak yang Terinfeksi Virus PMK di Lombok Tengah Diisolasi

Rifa Photo Community Writer Rifa

.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Izza Namira
  • Linggauni

Berita Terkini Lainnya