Fakta Tentang Alat Musik Gong Tawaq-Tawaq dari Suku Sasak Lombok

Belajar tentang alat musik di Indonesia

Lombok Barat, IDN Times - Bila kita berbicara tentang alat musik tradisional Indonesia pasti banyak ragamnya, seluruh pelosok Indonesia memiliki alat musik khas daerahnya. Sebagian besar berbahan kayu atau bambu, dan memiliki suara berbeda-beda. Kegunaannya juga kadang berbeda ada yang hanya untuk mengisi waktu luang ada juga yang untuk mengiringi acara-acara adat seperti pernikahan atau upacara keagamaan.

Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) kaya dengan budaya dan adat istiadat masyarakat yang mencapai 5.320.092 jiwa. Lengkap dengan kepadatan penduduk yang mencapai 264 jiwa/km². 

NTB terdapat 2 buah pulau besar yaitu Pulau Lombok di barat dan Pulau Sumbawa di timur, kemudian untuk penghuni terbesar di Pulau Lombok adalah orang-orang dari Suku Sasak. Sedangkan pada Pulau Sumbawa, banyak didiami oleh Suku Bima atau Mbojo dan Suku Sumbawa tentunya.

Masyarakat Suku Sasak sendiri masih memegang teguh adat budaya peninggalan nenek moyang. 

1. Gong Tawaq-Tawaq

Alat musik tradisional bernama Gong Tawaq-Tawaq ini adalah sebuah perangkat alat musik dari suku Sasak yang mendiami Pulau Lombok. Umumnya Gong Tawaq-Tawaq ditemani dengan 6 buah barangan yang berlaku sebagai melodi, kemudian 2 kemong gantung, dan 2 gendang selaku pembawa tempo serta dinamika, 1 buah gong, juga 8 pasang ceng-ceng atau sambal guna sebagai alat ritmik.

Gong Tawaq-Tawaq menjadi instrumen unik yang berbahan dasar kuningan, pentas seni Tawaq-Tawaq dapat dilakukan dengan arak-arakan atau dalam posisi duduk. Gong Tawaq-Tawaq sering dimainkan menjadi pengiring prosesi jalannya upacara pernikahan dan khitanan atau sunatan. Selain itu bisa juga dimainkan untuk menyambut tamu, atau sekadar hiburan.

2. Sudah jarang dimainkan

Fakta Tentang Alat Musik Gong Tawaq-Tawaq dari Suku Sasak Lombokunsplash.com/Mink Mingle

Gong Tawaq-tawaq sudah jarang dimainkan oleh masyarakat Suku Sasak. Di tengah semakin modernnya pekembangan zaman, saat acara-acara tertentu kini menggunakan musik yang diputar melalui pengeras suara.

Selain itu, alat musik ini juga tidak banyak diketahui oleh generasi muda, sehingga terancam punah. Tidak banyak yang berminat untuk melestarikan salah satu kebudayaan asli NTB ini.

Baca Juga: Ini Pantai-pantai yang Wajib Dikunjungi saat Berlibur di Lombok

2. Bahasa masyarakat NTB

Dari segi bahasa, Provinsi NTB ini memiliki 4 bahasa daerah yakni Bahasa Sasak, Bahasa Sumbawa, Bahasa Bima, dan Bahasa Bali.

Bahasa Sasak merupakan bahasa yang banyak digunakan di Pulau Lombok, bahasa ini mempunyai 3 tingkatan yaitu lembut, sedang, dan kasar. Bahasa Sasak ini hasil perpaduan Bahasa Jawa dan Bali,  dan terdiri dari 5 dialek berbeda.

Bahasa Sumbawa atau Semawa tentunya banyak dipakai di Pulau Sumbawa, dialek yang dipakai jauh lebih banyak dari Bahasa Sasak bahkan mencapai 11 dialek berbeda.

3. Sejarah antara Lombok dengan Bali

Fakta Tentang Alat Musik Gong Tawaq-Tawaq dari Suku Sasak Lombokwikimedia.org

Bahasa Bima tentu milik penduduk yang tinggal di Bima, namun juga dipakai di Dompu, dan Sangiang.  Bahasa ini hanya ada 2 tingkatan, yakni halus dan kasar. Untuk dialek, terdapat 3 dialek yang tentu jauh lebih sedikit dibanding bahasa lainnya.

Bahasa Bali digunakan karena secara historis Raja Bali XVII pernah menguasai daerah ini, didukung dengan secara geografis yang menunjukkan keberadaan mereka dekat dengan Pulau Bali. Sehingga tak heran jika Bahasa Bali digunakan di daerah ini, karena 2 faktor tadi yang mempengaruhi.

Dari segi wilayah, NTB  ini mempunyai luas wilayah 20.153,15 km². Berada di 115° 46' - 119° 5' Bujur Timur dan 8° 10' - 9° 5'  Lintang Selatan. Untuk wisata, ada banyak sekali tempat wisata di NTB ini seperti: Pantai Senggingi, Pantai Pink, Gili Trawangan, Taman Narmada, Gunung Rinjano, dan masih banyak lagi.

Baca Juga: Destinasi Wisata Pantai Eksotik di Provinsi NTB

Topik:

  • Sri Wibisono
  • Linggauni

Berita Terkini Lainnya