Dompu, IDN Times - Daerah Nusa Tenggara Barat (NTB) dianugerahi kekayaan alam yang cukup indah dan menawan. Salah satunya destinasi wisata Pantai Nisa Pudu yang terletak di perairan Kecamatan Kempo Kabupaten Dompu.
Pada destinasi yang satu ini, pengunjung akan disajikan dengan pemandangan menawan yang memanjakan mata. Salah satunya fenomena pasir putih yang membentang mengelilingi pulau dipadu dengan air laut bening kebiruan.
Fenomena kemunculan pasir putih di Pantai Nisa Pudu ini cukup unik. Dia akan timbul ketika siang hari saat air laut surut, bahkan hingga membentuk bentangan memanjang sekitar puluhan meter ke dalam, lalu akan lenyap bersama air laut pasang.
Keberadaan pasir putih ini tentu dapat disusuri oleh pengunjung dan merasakan sensasi seperti berjalan di tengah laut. Kemudian dapat dijadikan sebagai tempat duduk santai sambil bercengkerama bersama orang tercinta, itu sungguh sangat menyenangkan.
Tidak hanya itu, di sana pengunjung juga bisa bermain ayunan di atas hamparan pasir putih. Sembari menikmati kesegaran hempasan angin laut sambil menyaksikan buih lautan yang bersisian hendak menepi ke pinggir pantai.
Selain memiliki pasir putih, Nisa Pudu juga memiliki daratan yang ditumbuhi rerumputan hijau dan sejumlah pohon untuk berteduh dari panasnya terik matahari. Di atasnya, pengunjung bisa melepas pandangan ke arah gugusan pegunungan yang menjulang di seberang laut.
Kemudian dari jarak jauh, bisa melihat aktivitas nelayan mengarungi lautan untuk menangkap ikan. Tidak hanya itu, di sekitar Nisa Pudu, pengunjung juga bisa menikmati pesona sebuah pulau keci dengan tebing batu karang.
"Jaraknya ada sekitar puluhan meter dari Pantai Nisa Pudu," ungkap Lia Aulia, warga Kecamatan Kempo yang belakangan berkunjung ke Pantai Nisa Pudu pada IDN Times, Senin siang (10/7/2023).
Jika ingin berkunjung ke Pantai Nisa Pudu, jarak tempuhnya lumayan jauh dari wilayah daratan Kecamatan Kempo. Waktu yang akan dihabiskan selama menyeberang menggunakan bot dari Dermaga Kempo, kurang lebih memakan waktu tiga jam.
Selama perjalanan, pengunjung bisa dengan santai di atas bot, tidak perlu merasa khawatir dihantam gelombang. Karena perairan setempat di apit pegunungan, sehingga gulungan gelombang laut mengalun pelan.
"Ongkos (kapal) bot pulang pergi dengan kapasitas belasan orang, mulai dari Rp300 hingga 400 ribu. Agak tinggi dia, karena lokasinya jauh," tandas Lia.