Menyusuri Eksotisme Timur: Panduan Lengkap Liburan Akhir Tahun di Bima

Bima merupakan destinasi di ujung timur Pulau Sumbawa yang menawarkan pesona alam luar biasa. Kawasan ini sering kali terlupakan oleh wisatawan yang lebih memilih Bali atau Lombok sebagai lokasi berlibur. Padahal, keindahan yang disuguhkan oleh Kota dan Kabupaten Bima sangat layak untuk kamu jelajahi.
Wisatawan akan disambut oleh perpaduan sempurna antara pegunungan yang hijau dan garis pantai yang eksotis. Sejarah panjang Kesultanan Bima juga meninggalkan jejak budaya yang masih kental hingga saat ini. Kehangatan penduduk lokal akan membuat pengalaman liburan kamu terasa sangat berkesan dan autentik.
Liburan akhir tahun di Bima memberikan suasana yang jauh lebih tenang dibandingkan destinasi populer lainnya. Kamu bisa menikmati pergantian tahun dengan suasana yang lebih privat dan jauh dari hiruk-pikuk kota besar. Udara segar dari perbukitan akan menyegarkan pikiran wisatawan sebelum kembali ke rutinitas harian.
Agar perjalanan kamu berjalan lancar, diperlukan perencanaan yang matang mengenai destinasi dan akomodasi. Artikel ini akan memberikan panduan praktis agar liburan kamu di Bima menjadi momen yang tak terlupakan. Mari kita bedah satu per satu persiapan yang harus wisatawan lakukan sebelum berangkat.
1. Menjelajahi keajaiban alam dan situs budaya

Pantai Lariti menjadi magnet utama bagi wisatawan yang ingin menyaksikan fenomena laut terbelah. Kamu bisa berjalan kaki menuju pulau kecil di tengah laut saat air sedang surut. Pastikan wisatawan datang pada waktu yang tepat agar tidak melewatkan momen langka ini.
Selain pantai, wisatawan wajib mengunjungi kompleks Uma Lengge di kawasan Maria Wawo yang sangat ikonik. Bangunan lumbung padi tradisional ini mencerminkan kearifan lokal masyarakat Mbojo dalam menjaga ketahanan pangan. Kamu akan terpukau dengan arsitektur unik yang masih terjaga keasliannya hingga ratusan tahun.
Jika menyukai tantangan, wisatawan bisa menyeberang ke Pulau Ular yang terletak di lepas pantai Wera. Di sana, kamu dapat melihat ratusan ular laut yang jinak dan dipercaya tidak berbisa oleh warga sekitar. Pengalaman ini tentu akan menjadi cerita unik yang bisa kamu bagikan setelah pulang berlibur.
Jangan lupa untuk menyempatkan diri berkunjung ke Museum Asi Mbojo di pusat kota Bima. Wisatawan dapat mempelajari sejarah kejayaan para sultan yang pernah memimpin wilayah ini melalui koleksi benda bersejarah. Bangunan istana yang megah ini juga merupakan spot foto yang sangat menarik bagi kamu.
2. Tips logistik dan transportasi selama berada di Bima

Akses utama menuju Bima adalah melalui Bandara Sultan Muhammad Salahuddin yang melayani penerbangan dari Mataram atau Denpasar. Wisatawan disarankan untuk memesan tiket pesawat jauh-jauh hari karena frekuensi penerbangan yang terbatas. Kamu harus memantau jadwal secara berkala agar mendapatkan harga yang lebih kompetitif.
Setibanya di sana, wisatawan sebaiknya menyewa kendaraan pribadi seperti mobil atau motor untuk mobilitas yang lebih fleksibel. Transportasi umum di Bima belum menjangkau seluruh pelosok destinasi wisata dengan jadwal yang tetap. Kamu akan lebih leluasa mengeksplorasi jalanan berliku yang menawarkan pemandangan teluk yang indah.
Mengingat akhir tahun bertepatan dengan musim hujan, wisatawan perlu menyiapkan perlengkapan pelindung seperti payung atau jas hujan. Pastikan kamu selalu memantau prakiraan cuaca sebelum memutuskan untuk melakukan aktivitas luar ruangan. Hal ini sangat penting agar agenda perjalanan kamu tidak terganggu oleh cuaca yang buruk.
Pilihan akomodasi di Bima cukup beragam, mulai dari hotel berbintang hingga penginapan sederhana yang dikelola warga. Wisatawan disarankan memilih lokasi penginapan yang strategis di dekat pusat kota atau dekat dengan objek wisata utama. Kamu perlu melakukan reservasi lebih awal guna menghindari kepenuhan saat puncak libur akhir tahun.
3. Menikmati kuliner khas dan berburu buah tangan

Wisatawan tidak boleh melewatkan kesempatan untuk mencicipi kuliner khas bernama Uta Maju atau daging rusa. Selain itu, masakan Sepat yang segar dengan kuah asamnya akan memanjakan lidah kamu setelah seharian berkeliling. Setiap hidangan di Bima memiliki cita rasa rempah yang kuat dan sangat menggugah selera.
Jangan lupa untuk berburu Tembe Nggoli yang merupakan kain tenun khas masyarakat Mbojo dengan motif yang indah. Wisatawan bisa membeli kain ini langsung dari para perajin untuk mendapatkan harga yang lebih miring. Kamu akan menemukan berbagai pilihan warna cerah yang sangat cocok dijadikan sebagai buah tangan.
Interaksi dengan warga lokal akan terasa lebih akrab jika wisatawan memahami sedikit sapaan dalam bahasa daerah. Penduduk Bima sangat menghargai wisatawan yang bersikap sopan dan mengikuti norma-norma adat yang berlaku. Kamu akan merasa seperti berada di rumah sendiri karena keramahan yang mereka tunjukkan sangat tulus.
Sebagai penutup perjalanan, wisatawan bisa menikmati senja di kawasan Pantai Lawata yang sudah ditata dengan sangat rapi. Di sana terdapat banyak kedai yang menjual jajanan lokal untuk menemani waktu santai kamu. Momen matahari terbenam di Teluk Bima akan menjadi penutup liburan akhir tahun yang sangat manis.















