Petani merontokkan bulir padi saat panen raya padi. (ANTARA FOTO/Arif Firmansyah)
Jika pada umumnya rumah ditempati oleh manusia, namun tidak demikian dengan bangunan Uma Lengge. Pada zaman dulu, sebagian masyarakat setempat, menjadikannya sebagai tempat tinggal dan lumbung pangan hasil pertanian seperti padi, jagung dan palawija lain.
Paradigma masyarakat setempat, memiliki Uma Lengge merupakan suatu keharusan bagi setiap Kepala Keluarga (KK). Karena eksitensinya dianggap sebagai nilai kerajinan masyarakat. Jika memiliki Uma Lengge, dinilai sebagai sosok pekerja keras.
Salah seorang pengunjung, Syamsidar mengatakan, baru pertama kali berwisata di Uma Lengge. Suasana di Uma Lengge diakui sejuk dan segar. Betapa tidak, keberadaan tempat ini terbilang tinggi dari permukaan laut.
"Baru pertama saya ke sini. Tempatnya bagus, rapi dan suasananya sejuk," jelas dia pada IDN Times, Sabtu (15/10/2022).
Hanya saja, di Uma Lengge tidak tersedia warung makanan seperti pada objek wisata lain. Padahal, kebutuhan itu dinilai perlu disajikan, agar pengunjung bisa berlama-lama menikmati panorama alam di kawasan wisata setempat.
"Yang ada cuman minuman, kalau warung makanan belum tersedia di sini. Padahal itu perlu, biar memantik kunjungan wisatawan," ungkapnya.