Liburan ke Lombok, Wajib Kunjungi 5 Desa Wisata ini untuk Healing 

Desa Pakuan merupakan salah satu dari 60 desa wisata di Lombok Barat yang memiliki SK desa wisata dari Pemerintah Kabupaten Lombok Barat. Di desa wisata ini terdapat air terjun yang diberi nama Air Terjun Batu Santek. Air Terjun ini baru saja diresmikan oleh pemerintah daerah setempat bekerja sama dengan pihak ketiga.

Selain air terjun yang masih alami ini, Desa Pakuan juga menyediakan fasilitas lainnya yang bisa dinikmati oleh wisatawan yang berkunjung ke tempat ini. Beberapa fasilitas tersebut antara lain tempat berkemah atau camping, kuliner, dan juga ada wisata sejarah. Suasana yang masih alami tentunya cocok untuk kamu yang butuh healing dari penatnya aktivitias yang kamu lakukan selama ini.

Desa yang terletak di kaki Gunung Rinjani, tepatnya di Kabupaten Lombok Timur, NTB ini terpilih sebagai nominasi dalam ajang 'UNWTO (United Nation World Tourism Organisation) Best Tourism Villages 2021'. Desa Tetebatu memiliki pemandangan dan suasana alam yang sangat indah dan benar-benar masih alami.

Di Desa Wisata ini banyak obyek wisata yang bisa kamu kunjungi. Kamu bisa melihat pemandangan Gunung Sangkareang dan Gunung Rinjani berbalut hamparan sawah terasering.

Desa Tetebatu memiliki dua air terjun yakni air terjun Ulem-ulem dan air terjun Sarang Walet, dimana kedua air terjun ini benar-benar instagramable bagi yang suka berswafoto. Kamu suka berpetualang? Di Desa Tetebatu kamu bisa berjalan-jalan menyelusuri kebun kopi, cokelat, vanili, dan cengkeh milik masyarakat. Jika bertepatan dengan musim tanam, kamu bisa ikut menamam bibit bersama masyarakat setempat.

Di desa ini terdapat sebuah hutan yang bernama hutan Ulem-ulem. Di hutan ini, wisatawan bisa melihat langsung habitat monyet hitam yang merupakan hewan khas Desa Tetebatu.

Seperti halnya desa wisata, di Desa Tetebatu sudah terdapat banyak penginapan yang bisa kamu sewa untuk menikmati malam di Desa Tetebatu. Habis nonton MotoGP, kamu wajib ke desa ini sebelum kembali ke rutinitas sehari-harimu.

Desa Bilebante atau juga dikenal dengan nama Desa Wisata Hijau ini terletak di Kabupaten Lombok Tengah, NTB. Diberi nama Desa Wisata Hijau karena desa wisata ini menyuguhkan keasrian alamnya dimana masih memiliki banyak lahan persawahan. Desa Bilebante pada tahun 2017 mendapatkan penghargaan dari Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) Republik Indonesia sebagai desa wisata terbaik dalam ajang Desa Wisata Award 2017.

Saat mengunjungi Desa Bilebante kamu bisa mengikuti beragam kegiatan di desa ini seperti :

• Beragam aktivitas di Pasar Pancingan.
• Bersepeda menyusuri Desa Bilibante. Saat bersepeda di Bilibante kamu wajib melewati Jembatan Lime (lima) di Dusun Karang Ide yang merupakan salah satu peninggalan Pemerintah Kolonial Belanda.
• Mengunjungi kebun herbal dimana di Desa Bilibante tumbuh beragam tanaman herbal yang sangat baik untuk kesehatan. Kamu juga bisa menikmati perawatan kesehatan / spa di tempat ini.
• Melihat langsung budidaya rumput laut di sawah.
• Menikmati beragam kuliner lokal khas Desa Bilibante.
• Suka berkemah? Di Desa ini kamu bisa berkemah menikmati suasana alami Desa Tetebatu di malam hari.

Di desa ini terdapat pura tertua di Lombok Tengah yang bernama Pura Lingkar Kelud. Pura ini merupakan tempat ibadah umat Hindu dari dusun Karang Bari dan Karang Kubu yang dikenal sebagai kampung Hindu di Desa Bilebante. Saat ini, di desa wisata ini sudah terdapat banyak homestay yang bisa kamu pilih untuk bermalam.

Desa Sade adalah sebuah desa atau perkampungan Suku Sasak yang masih mempertahankan adat istiadat, tradisi, dan bangunan tradisional seperti Bali Tani, Lumbung padi, dan Berugak. Desa ini mirip dengan Desa Tenganan di Bali.

Desa Sade terletak di daereah Rembitan, Kecamatan Puju, Lombok Tengah. Di Desa yang memiliki luas 5,5 hektar ini terdapat sekitar 700 orang penduduk. Pernikahan biasanya dilakukan diantara sesama penduduk desa, karena jika menikahi gadis desa lain akan memakan biaya yang cukup mahal.

Banyak hal unik yang bisa kamu temui saat mengunjungi desa wisata ini seperti :

• Rumah-rumah tradisional yang masih dijaga. Rumah ini tahan gempa loh, ini terbukti saat terjadi gempa besar di Desa Sade, rumah ini masih terlihat kokoh.
• Di desa ini, terkenal dengan kain tenunnya. Kamu bisa ikut belajar menenun kain bersama para perempuan di desa ini yang rata-rata berpencaharian sebagai penenun kain.
• Salah satu hal unik adalah penduduk melumuri lantai rumah mereka dengan kotoran sapi. Hal ini bertujuan agar lantai bersih dari debu-debu yang melekat, mencegah nyamu atau serangga lainnya masuk, dan menguatkan lantai.

Penduduk Desa Sade seolah-olah seperti tidak terpengaruh terhadap arus moderenisasi yang terjadi saat ini. Saat kamu mengunjungi desa ini, kamu akan dibawa seolah-olah sedang berada di masa lampau.

Nama Desa Jeruk Manis diambil dari nama salah satu air terjun yang berada di wilayah hutan konservasi Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR). Desa ini terletak di Kecamatan Sikur, Kabupaten Lombok Timur, NTB, tepat berada di kaki Gunung Rinjani.

Desa Jeruk Manis dikenal sebagai desa yang memiliki hawa dingin, sehingga masyarakatnya banyak memilih menanam sayur, buah-buanan, hingga tanaman bunga. Desa ini memiliki struktur sawah terasering yang mampu menarik wisatawan untuk menikmati keindahan persawahan ini.

Saat berada di Desa Jeruk Manis kamu bisa mengunjungi tiga buah ari terjun yang berada di desa ini yaitu air terjun Sarang Walet, Durian Indah, dan Tibu Bunter. Kamu juga bisa menikmati kuliner di desa ini dengan suasana alami di salah satu cafe yang berada di desa wisata ini.

Sudah ada desa wisata yang akan kamu kunjungi untuk healing? Mengunjungi desa wisata sangat bagus karena kamu bisa mendapatkan suasana alami yang bisa bermanfaat untuk menenangkan pikiran dan relaksasi tubuh yang sebelumnya terasa penat oleh aktivitas dan rutinitas sehari-hari.

Desa-desa wisata ini memiliki ciri khasnya masing-masing yang tentunya akan tidak kamu dapatkan ditempat lainnya apa lagi di perkotaan. Selamat liburan ke NTB, jangan lupa tetap melaksanakan protokol kesehatan, dan jangan buang sampah sembarangan ya saat berlibur!