Sejarah Pura Meru, Pura Tertua di Pulau Lombok
Pura Meru terbuka untuk umum
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Mataram IDN Times - Pura Meru merupakan salah satu pura terbesar yang ada di Pulau Lombok. Pura ini sangat menarik karena memiliki sejarah yang panjang. Pura tertua di Pulau Lombok ini menjadi salah satu tujuan wisata. Selain itu, pada hari-hari besar umat Hindu, pura ini selalu ramai.
Menurut sejarah, pura ini didirikan pada abad ke-18 oleh ke 33 kepala desa di Pulau Lombok. Bentuk bangunan atap yang bertingkat-tingkat dan pendirian pura ini dilakukan oleh Anak Agung Made Karangasem pada tahun 1720.
Untuk memasuki Pura ini, wisatawan harus memakai kain kuning yang bermotif, kain ini disediakan oleh para pengelola kawasan pura tersebut. Dengan maksud untuk menghormati kawasan suci yang akan dimasuki oleh para pengunjung.
Alasan mendirikan pura ini adalah sebagai untuk menyatukan semua orang. Fungsinya jika diadakan kegiatan negosiasi, serta sebagai tempat penghakiman orang terhadap kejahatan yang telah dilakukan seseorang.
Baca Juga: Fakta-fakta menarik tentang Desa Wisata Tetebatu di Lombok
1. Bagian-bagian Pura Meru
Seperti Pura pada umumnya, Pura Meru terbagi menjadi tiga bagian. Bagian depan pura merupakan halaman kosong yang digunakan untuk penyelenggaraan berbagai upacara adat.
Memasuki ruangan kedua yaitu berupa ruangan tengah yang biasanya digunakan sebagai tempat musyawarah para penduduk sekitar. Sementara bagian terakhir dari Pura Meru adalah bagian yang paling utama dari pura tersebut.
Karena di bagian ketiga ini merupakan ruangan yang paling suci, terdapat tiga patung utama yang memiliki bentuk yang sangat unik. Patung ini bertingkat-tingkat, digunakan untuk memuja tiga dewa utama yang terdapat dalam ajaran Hindu.
Baca Juga: Dulu Ramai, Wisata Primadona di Lombok ini Mulai Kehilangan Pengunjung