Di pulau Lombok, bagi masyarakat sasak menikah dengan cara melaiq kawin culik dianggap sebagai tindakan kesatria. Sebab hal tersebut menunjukkan keberanian sang mempelai laki-laki.
Tidak sampai di situ, tradisi menikah bagi masyarakat sasak memiliki tradisi yang amat panjang. Dimulai dari melaiq dimana mempelai pria membawa calon pengantinnya kerumahnya. Nantinya, di sana mempelai wanita akan disambut oleh kerabat mempelai pria yang telah siap dengan ayam, beras dan berbagai bumbu yang dibawa oleh masing-masing kerabat, untuk dimasak dan dibagikan kepada seluruh kerabat yang datang.
Kedua mempelai akan diberikan satu tempat makan bersama berupa dulang.
Selanjutnya akan ada mesejati dan Selabar, nuntut wali, hingga nyongkolan.