Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

5 Fakta Piala Dunia Antarklub FIFA yang Belum Banyak Diketahui

Ilustrasi fakta Piala Dunia Antarklub FIFA yang belum banyak diketahui. (Pinterest/Modern Ghana)
Intinya sih...
  • Turnamen pertama gagal total pada tahun 2000
  • Klub Eropa mendominasi gelar juara
  • Klub luar Eropa pernah ciptakan kejutan

Piala Dunia Antarklub FIFA atau FIFA Club World Cup adalah ajang prestisius yang mempertemukan juara dari berbagai konfederasi sepak bola di dunia. Turnamen ini menjadi panggung di mana klub-klub terbaik dari tiap benua saling berhadapan, menguji kualitas tak hanya di tingkat nasional, tapi juga global. Meski sering dianggap "miniatur" dari Piala Dunia antarnegara, Piala Dunia Antarklub memiliki sejarah dan fakta-fakta menarik yang belum banyak diketahui publik.

Sejak pertama kali digelar pada tahun 2000, turnamen ini telah mengalami banyak perubahan, baik dari segi format, jumlah peserta, hingga lokasi penyelenggaraan. Meskipun klub-klub Eropa mendominasi, ada banyak cerita mengejutkan dari klub Amerika Latin, Asia, hingga Afrika yang tampil luar biasa.

Berikut 5 fakta menarik tentang turnamen FIFA Club World Cup yang mungkin belum banyak diketahui oleh penggemar sepak bola.

1. Turnamen ini awalnya gagal total

Ilustrasi fakta Piala Dunia Antarklub FIFA yang belum banyak diketahui. (Pinterest/Red Devils)

FIFA Club World Cup pertama kali digelar pada tahun 2000 di Brasil. Saat itu, delapan tim berpartisipasi, termasuk Manchester United sebagai juara Eropa dan Corinthians sebagai tuan rumah. Namun turnamen ini dianggap gagal secara komersial maupun teknis. Minimnya penonton di stadion dan kurangnya antusiasme membuat turnamen ini tidak dilanjutkan pada tahun 2001 seperti rencana awal.

Bahkan, edisi kedua yang dijadwalkan tahun 2001 harus dibatalkan karena kebangkrutan mitra penyelenggara, ISL. Baru pada 2005, FIFA menghidupkan kembali turnamen ini dengan format baru yang lebih ramping dan fokus pada pertandingan semifinal dan final. Sejak saat itu, Piala Dunia Antarklub terus digelar setiap tahun dengan dukungan penuh dari FIFA.

2. Klub Eropa mendominasi gelar juara

Ilustrasi bagaimana politik mempengaruhi identitas klub sepak bola dunia? (Pinterest/Black)
Ilustrasi bagaimana politik mempengaruhi identitas klub sepak bola dunia? (Pinterest/Black)

Sejak format baru diperkenalkan tahun 2005, klub-klub Eropa sangat mendominasi turnamen ini. Real Madrid, misalnya, menjadi tim tersukses dengan lima gelar (per 2023), diikuti oleh Barcelona dengan tiga gelar. Klub Eropa biasanya langsung masuk ke semifinal karena statusnya sebagai juara UEFA Champions League, dan sering kali lolos ke final dengan mudah.

Kualitas skuad, dana besar, serta pengalaman bermain di kompetisi elit menjadi keunggulan tersendiri bagi klub Eropa. Meskipun beberapa tim dari Amerika Selatan memberikan perlawanan sengit, dominasi Eropa tetap tak terbendung. Bahkan, sejak tahun 2012 hingga 2022, hanya klub Eropa yang keluar sebagai juara, mencerminkan kesenjangan kekuatan antar-benua dalam dunia sepak bola.

3. Klub luar Eropa pernah ciptakan kejutan

Ilustrasi bagaimana politik mempengaruhi identitas klub sepak bola dunia? (Pinterest/Dynamo-Kiev fans)
Ilustrasi bagaimana politik mempengaruhi identitas klub sepak bola dunia? (Pinterest/Dynamo-Kiev fans)

Meski dominasi Eropa begitu kuat, beberapa klub dari luar Eropa pernah menciptakan momen kejutan. Contohnya, pada tahun 2010, TP Mazembe dari Republik Demokratik Kongo menjadi klub Afrika pertama yang lolos ke final setelah mengalahkan Internacional dari Brasil di semifinal. Meskipun mereka akhirnya kalah dari Inter Milan, pencapaian itu membuat dunia sepak bola tercengang.

Contoh lain adalah Kashima Antlers (Jepang) dan Al-Ain (UEA) yang sukses mencapai final masing-masing pada 2016 dan 2018. Meskipun kalah dari Real Madrid di kedua final tersebut, performa mereka menunjukkan bahwa klub-klub Asia dan Afrika pun mampu bersaing di panggung dunia bila memiliki strategi dan semangat juang yang kuat.

4. Format baru mulai diterapkan 2025

Ilustrasi fakta Piala Dunia Antarklub FIFA yang belum banyak diketahui. (Pinterest/Modern Ghana)

FIFA mengumumkan bahwa mulai tahun 2025, Piala Dunia Antarklub akan mengalami perubahan besar. Turnamen akan digelar empat tahun sekali, dengan jumlah peserta ditingkatkan menjadi 32 klub dari berbagai konfederasi. Format ini menyerupai Piala Dunia antarnegara dan diharapkan bisa meningkatkan daya tarik kompetisi.

Keputusan ini menimbulkan pro dan kontra. Di satu sisi, format ini membuka kesempatan lebih besar bagi klub non-Eropa untuk tampil dan berkembang. Di sisi lain, jadwal klub-klub besar menjadi lebih padat, dan beberapa pihak mengkhawatirkan kualitas kompetisi nasional yang bisa terdampak. Meski demikian, FIFA tetap melanjutkan rencana tersebut demi meningkatkan nilai komersial dan daya saing global antar klub.

5. Asia dan afrika masih haus gelar

Ilustrasi bagaimana politik mempengaruhi identitas klub sepak bola dunia? (Pinterest/samuraisoccer.doorblog.jp)
Ilustrasi bagaimana politik mempengaruhi identitas klub sepak bola dunia? (Pinterest/samuraisoccer.doorblog.jp)

Hingga kini, belum ada klub dari Asia maupun Afrika yang berhasil meraih gelar juara di Piala Dunia Antarklub. Meski sempat menembus final, klub-klub dari dua benua ini masih kalah secara kualitas dan pengalaman dibandingkan wakil Eropa dan Amerika Selatan. Hal ini mencerminkan masih adanya kesenjangan dalam hal infrastruktur, pembinaan pemain, dan dana operasional.

Namun, prestasi tim seperti TP Mazembe, Raja Casablanca, dan Al Hilal menjadi sinyal positif bahwa potensi besar tetap ada. Dengan pengembangan liga domestik, peningkatan fasilitas pelatihan, dan perekrutan pemain berkualitas, bukan tidak mungkin klub dari Asia atau Afrika suatu hari nanti bisa mematahkan dominasi raksasa-raksasa Eropa.

Itulah 5 fakta menarik tentang turnamen FIFA Club World Cup yang mungkin belum banyak diketahui oleh penggemar sepak bola.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Linggauni -
EditorLinggauni -
Follow Us