Marc Marquez saat menjalani tes resmi MotoGP di Barcelona. (ducati.com)
Berdasarkan hitungan matematis, kata Priandhi, Marc Marquez dapat langsung mengunci gelar di Motegi, Jepang, apabila dia berhasil unggul minimal 4 poin bersih atas Alex di akhir pekan tersebut. Dengan tambahan selisih itu, gap akan menjadi 186 poin, lebih besar dari jumlah poin maksimal yang masih bisa diraih Alex dalam lima seri tersisa (185 poin).
Kombinasi hasil yang bisa membuat skenario ini terjadi cukup beragam. Misalnya Marc Marquez finish lebih baik dari Alex baik di sprint maupun race utama. Selain itu, Marc Marquez meraih podium sementara Alex gagal naik podium. Atau selisih kecil yang tetap memberikan keunggulan +4 poin bagi Marc Marquez.
"Jika skenario ini tercapai, Marc Márquez akan resmi dinobatkan sebagai juara dunia MotoGP 2025 di Motegi, dengan lima seri tersisa menjadi formalitas belaka," jelasnya.
Lalu bagaimana peluang gelar juara dunia MotoGP 2025 dikunci Marquez di Mandalika? Priandhi menyebutkan kemungkinan ada tiga skenario. Pertama, kemungkinan tercepat Marc Marquez mengunci gelar juara dunia di Motegi Jepang. Secara matematis Marc Marquez dapat mengunci gelar di Motegi jika mengungguli Alex Marquez setidaknya 4 poin pada akhir pekan Motegi.
Misalnya, Marc Marquez mendapat 25 poin main race + 0 sprint = 25 vs Alex ≤21, atau kombinasi lain yang menghasilkan net atau selisih +4). Menurutnya, Motegi adalah peluang nyata untuk clinch atau mengunci gelar, tidak otomatis, tetapi sangat mungkin tergantung hasil akhir di Motegi.
Kedua, kemungkinan sangat besar di Mandalika jika Marc Marquez tidak berhasil mencetak net +4 di Motegi, hampir pasti gelar akan dikunci paling lambat usai Mandalika, kecuali terjadi skenario ekstrem di mana Alex Marquez mampu memangkas lebih dari 33 poin selisih gabungan pada dua seri (Motegi + Mandalika). Untuk Alex menunda penentuan sampai setelah Mandalika, dia perlu meraih keuntungan ≥34 poin bersih atas Marc Marquez dalam dua seri pertama, skenario yang sulit secara praktis mengingat konsistensi Marc Marquez.
Ketiga, skenario pembalikan hanya jika Alex secara konsisten unggul jauh atas Marc Marquez. Misalnya, beberapa kemenangan sprint+race sementara Marc DNF atau sangat rendah, penentuan bisa tertunda hingga Australia, Malaysia, Portugal, Valencia. Namun secara probabilitas kecil mengingat selisih 182 poin saat ini dan Marc Marquez sangat kuat saat race.
"Sekali lagi, jika Marc gagal menambah minimal 4 poin atas Alex di Motegi, peluang besar berikutnya hadir di Pertamina Mandalika International Circuit, Indonesia. Secara matematis, Marc hampir pasti akan mengunci gelar di Mandalika kecuali terjadi skenario ekstrem yang justru menguntungkan Alex," terangnya.
Untuk menunda penentuan hingga setelah Mandalika, Alex harus memangkas selisih minimal 34 poin dalam dua seri (Motegi dan Mandalika). Artinya, Alex mesti meraih kemenangan beruntun dengan poin penuh, sementara Marc gagal meraih poin sama sekali. Tapi menurutnya, situasi seperti ini sangat sulit terjadi mengingat konsistensi Marc sepanjang musim.
"Dengan demikian, kemungkinan besar, jika tidak di Motegi, maka Mandalika akan menjadi saksi sejarah penobatan juara dunia MotoGP 2025," jelasnya.
Secara teori, peluang Alex masih ada untuk menunda penentuan hingga seri di Australia, Malaysia, Portugal, atau bahkan Valencia. Namun, untuk mencapai skenario ini, dia harus meraih kemenangan demi kemenangan, sementara Marc Marquez berulang kali gagal finish. Probabilitasnya sangat kecil, terlebih dengan gap sebesar 182 poin.
Jika Marc Márquez benar-benar memastikan gelar dunia di Mandalika, kata Priandhi, maka peristiwa itu akan menjadi momen bersejarah, bukan hanya bagi sang juara tetapi juga bagi Indonesia. Mandalika akan tercatat dalam sejarah MotoGP sebagai sirkuit Asia Tenggara yang menjadi saksi penentuan juara dunia.
Hal ini akan memberikan dampak luar biasa, baik dari sisi olahraga maupun pariwisata. Indonesia akan menjadi pusat perhatian dunia, dengan publik internasional menyaksikan langsung momen penobatan di tanah air. Bagi Indonesia, skenario Marc Marquez di Mandalika akan menjadi momen emas. Tak hanya menjadi sejarah baru di MotoGP, tetapi melengkapi sejarah Sirkuit Mandalika melahirkan juara dunia,
Pada 2021, juara dunia World Superbike ditentukan di Sirkuit Mandalika, yakni pembalap Toprak Razgatlioglu. Saat itu di tim Pata Yamaha Brixx Superbike, sekaligus mematahkan gelar juara beruntun Jonathan Rea sejak 2015-2020.
Setahun kemudian pada 2022, Sirkuit Mandalika melanjutkan tradisi melahirkan juara dunia World Superbike, yaitu Alvaro Bautista (Aruba.it Ducati) mengunci gelar juara dunia World Superbike musim 2022 di Sirkuit Mandalika menumbangkan Toprak Razgatlioglu (Yamaha Pata Brixx Superbike) yang mahkotanya juga diraih di Mandalika.